news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Fakta-Fakta Menarik Tentang Vaksin

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
15 Januari 2021 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Orang-orang di seluruh belahan dunia sedang sibuk membicarakan tentang vaksin. Pandemi COVID-19 menjadi penyebabnya. Setelah menelan hampir dua juta korban jiwa dan membuat pincang perekonomian dan kehidupan sosial selama lebih dari satu tahun, akhirnya vaksin pun ditemukan oleh beberapa perusahaan farmasi.
Jarum suntik. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Dukungan dan rasa skeptis muncul dari masyarakat. Banyak yang sudah siap untuk divaksin karena sudah lelah dengan kondisi yang sekarang. Namun ada juga yang takut divaksin karena takut akan efek samping dari vaksin tersebut. Lalu ada juga orang-orang yang menolak vaksin karena tidak percaya pada sains, kira-kira seperti mereka yang percaya bahwa bumi itu datar. Seolah lupa bahwa ada penyakit yang sudah lenyap dan hampir dimusnahkan dari muka bumi ini karena vaksin.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari pro dan kontranya, vaksin memiliki beberapa fakta menarik. Lampu Edison sudah rangkumkan untuk kamu fakta-fakta tersebut dalam artikel ini.
Vaksin pertama kali dibuat untuk cacar
Variola atau cacar (bukan cacar air) adalah penyakit pertama yang lenyap dari muka bumi ini karena vaksin. Dan sejauh ini masih satu-satunya yang berhasil dilenyapkan. Seorang saintis bernama Edward Janner megembangkan vaksin ini pertama kali pada 1796. Hampir seratus tahun setelahnya, Louis Pasteur mengembangkan vaksin untuk rabies. Pada pertengahan abad 20, ia juga menemukan vaksin untuk polio. Sejak saat itu, para saintis telah menemukan berbagai macam vaksin untuk berbagai macam penyakit.
Penyakit lain yang juga hampir dimusnahkan dari dunia ini adalah polio. Menurut data dari WHO, hanya ada 37 kasus polio di dunia ini pada 2016.
ADVERTISEMENT
Vaksin dapat menghindarkan kita dari banyak penyakit lainnya
Ada alasan mengapa kita harus diimunisasi dan banyak mendapatkan suntikan ketika kita kecil dulu, bahkan sampai dewasa. Alasannya adalah agar kita bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat. Ada banyak penyakit yang bisa dicegah dengan pemberian vaksin, di antaranya adalah cacar air, difteri, tetanus, pertusis, hepatitis A, hepatitis B, Hib, HPV, influensa, meningokokus, campak, gondongan, rubella, pneumokokus, polio, rotavirus, dan lain sebagainya. Ayo yang tidak mau divaksin, apa mau terinfeksi penyakit-penyakit tersebut?
Vaksin melewati banyak tes sebelum diberikan ke publik
Setiap vaksin yang kamu terima telah melewati banyak uji coba dan perizinan. Vaksin yang tidak aman untuk manusia tidak akan mendapatkan izin. Proses yang panjang untuk mendapatkan perizinan ini melibatkan percobaan yang dilakukan secara hati-hati dan pengawasan ketat mulai dari sebelum vaksin dikembangkan, saat dikembangkan, dan setelah dikembangkan. Kemudian uji klinis dilakukan kepada ribuan orang dengan mempertimbangkan umur, jenis kelamin, ras, dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah vaksin berfungsi dengan baik dan aman diberikan kepada semua umat manusia.
ADVERTISEMENT
Vaksin menyelamatkan jutaan nyawa manusia setiap tahunnya
Ketika kita atau anak kita mendapatkan vaksin, hal tersebut terlihat seperti prosedur rutin yang wajib dilakukan yang tidak terlihat dampaknya. Namun pada kenyataannya, suntikan jarum yang seringnya membuat anak menangis tersebut dapat menyelamatkan nyawa mereka dari penyakit-penyakit berbahaya. Menurut WHO, vaksin campak sendiri berhasil menyelamatkan lebih dari 17 juta jiwa antara tahun 2000 sampai 2015. Meskipun tidak ada jaminan 100 persen bahwa kita tidak akan terinfeksi penyakit tersebut, vaksin merupakan langkah yang paling penting untuk pencegahan penyakit.
Sedang dikembangkan vaksin oral
Ada kabar gembira untuk kamu yang takut akan jarum suntik. Ada kemungkinan kita bisa mendapatkan vaksin melalui mulut tidak lama lagi. Vaksin melalui jarum suntik kadang memiliki risiko karena kesalahan manusia. Vaksin oral dapat menjadi alternatif untuk menghindari risiko tersebut. Kita juga jadi mudah membawa anak-anak untuk divaksin.
ADVERTISEMENT
Apa kamu sudah siap divaksin COVID-19?