Hewan-hewan yang akan Punah dalam Beberapa Tahun ke Depan (1)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 September 2019 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah banyak hewan-hewan di dunia ini, terutama hewan-hewan besar, yang punah dan harus hilang dari muka bumi. Banyak alasan di balik kepunahan tersebut. Ada karena faktor alam, ada juga karena faktor manusia.
ADVERTISEMENT
Beberapa hewan juga sudah ada dalam status terancam punah dan dipastikan hilang dalam beberapa tahun ke depan. Kecuali jika proses konservasi benar-benar sukses, maka hewan-hewan tersebut dapat diselamatkan.
Berikut adalah beberapa hewan yang mungkin kamu tidak pernah dengar, atau tidak kamu sadari akan punah sebentar lagi. Apa saja hewan-hewan tersebut? Mari kita simak.
Vaquita
Vaquita. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Mungkin kamu tidak pernah mendengar tentang hewan vaquita. Hewan ini adalah sejenis mamalia air yang hanya tinggal di Teluk California. Saat ini, vaquita memegang rekor sebagai mamalia air paling jarang di dunia. Tidak main-main. Jumlahnya hanya ada 10 di alam bebas dan populasinya masih terus berkurang.
Vaquita hampir punah karena penangkapan ikan totoaba secara ilegal yang hidup di habitat yang sama dengan vaquita. Permintaan akan ikan totoaba sangat tinggi di China. Masyarakat China percaya bahwa ikan totoaba dapat digunakan sebagai obat-obatan tradisional untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
ADVERTISEMENT
Pemburu ilegal sering menggunakan jaring insang untuk menangkap ikan totoaba. Sayangnya, vaquita juga harus ikut-ikutan terjebak di dalam jaring tersebut. Untuk para pemburu, vaquita tidaklah berharga dan tidak bisa dijual. Jadi, vaquita yang terjebak di jaring dan akhirnya mati hanya akan dibuang kembali ke dalam air. Sementara ikan totoaba sangatlah mahal jika dijual. Perut ikan ini dihargai sekitar 46 ribu Dollar AS per kilogramnya, atau sekitar 650 juta Rupiah per kilogram. Ada juga vaquita yang bisa bertahan hidup setelah dijaring. Tapi jumlahnya tidak sedikit.
Sejak tahun 2017, ada lebih 20 vaquita yang terjebak di jaring dan saat itu populasi vaquita sudah ada pada angka 30 saja.
Pemerintah Mexico telah menetapkan sebagian daerah Teluk California sebagai tempat perlindungan untuk vaquita. Tapi hal tersebut tampaknya tidak membuat hewan ini dapat diselamatkan. Para pemburu gelap masih tetap menangkapi ikan totoaba di daerah tersebut dan sepertinya pemerintah tidak bisa melakukan apa-apa.
ADVERTISEMENT
Kura-kura Pulau Fernandina
Kura-kura Pulau Fernandina. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Kura-kura yang memiliki nama latin Chelonoidis phantasticus ini adalah hewan asli dari Pulau Fernandina, satu dari beberapa pulau yang ada di Kepulauan Galapagos. Sebenarnya kura-kura ini sempat dinyatakan punah sampai akhirnya ada satu ekor yang tiba-tiba muncul di tahun ini.
Sebelum penemuan tersebut, kali terakhir kura-kura jenis ini terlihat adalah pada tahun 1906 dan tidak pernah terlihat lagi sesudah itu. Bahkan beberapa pihak sempat meragukan keberadaan spesies ini dan menganggapnya hanyalah kesalahan identifikasi yang mungkin saja terjadi.
Tahun ini, sebuah tim dari Taman Nasional Galapagos dan Konservasi Galapagos membuktikan bahwa kura-kura Pulau Fernandina pernah benar-benar ada ketika mereka mengunjungi pulau tersebut. Mereka menemukan kura-kura betina yang umurnya sudah lebih dari 100 tahun. Para peneliti juga menemukan jejak kaki dan kotoran dari spesies ini. Hal ini mengindikasikan kemungkinan adanya lebih dari satu kura-kura yang masih hidup.
ADVERTISEMENT
Menariknya, tidak seperti hewan lainnya yang punah karena aktivitas manusia, keberadaan kura-kura Pulau Fernandina terancam karena habitatnya sendiri. Pulau Fernandina dipenuhi dengan gunung berapi yang masih aktif. Terkadang ada lava yang mengalir dari atas gunung ke bawah dan membunuh kura-kura tersebut.
Tapi memang manusia juga pernah berperan dalam mengurangi jumlah spesies ini antara abad ke-17 sampai 19. Pada waktu itu, Pulau Fernandina adalah lahan empuk untuk berburu bagi orang-orang yang transit dengan menggunakan kapal. Ada lebih dari 100 ribu kura-kura yang diburu. Saat ini, hewan-hewan pendatang seperti babi, anjing, kucing, dan sapi juga memakan telur kura-kura tersebut atau berkompetisi mendapatkan makanan dengan mereka.
Kura-kura Pulau Fernandina bukanlah satu-satunya kura-kura yang terancam punah. Ada sembilan spesies lainnya dari Kepulauan Galapagos yang juga hampir punah. Beberapa abad yang lalu ada 15 spesies kura-kura di daerah ini. Lima di antaranya sudah punah.
ADVERTISEMENT