Hewan-hewan yang akan Punah dalam Beberapa Tahun ke Depan (2)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
21 September 2019 21:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu kalau hewan-hewan berikut ternyata juga sudah ada diambang kepunahan. Dalam beberapa tahun ke depan, hewan-hewan ini kemungkinan besar tidak akan ada lagi di planet bumi. Bahkan konservasi yang sangat baik pun belum tentu bisa menyelamatkan mereka. Apa saja hewan-hewan tersebut?
Badak putih utara
Badak putih utara. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Terhitung sampai bulan Maret 2018, hanya ada tiga badak putih utara yang tersisa di dunia ini. Tapi sekarang hanya ada dua yang tersisa. Sudan, seekor badak putih utara jantan, harus disuntik mati di Pusat Konservasi Ol Pejeta di Kenya. Badak tersebut telah lama menderita penyakit komplikasi karena umurnya yang sudah tua. Saat disuntik mati, Sudan berumur 45 tahun yang setara dengan 90 tahun dalam umur manusia.
ADVERTISEMENT
Badak putih utara berkeliaran di Uganda, Republik Afrika Tengah, Sudan, dan Chad. Namun sayangnya, populasi mereka berkurang secara dramatis karena perburuan yang ilegal. Puncaknya terjadi pada tahun 1970an dan 1980an. Pada tahun 2009, badak spesies ini secara resmi dinyatakan punah di alam bebas.
Sudan meninggalkan anak dan cucu yang berjenis kelamin betina. Tapi mereka telah melewati masa subur sehingga tidak bisa beranak lagi. Kedua badak tersebut adalah badak putih utara yang masih tersisa di dunia ini kecuali jika tiba-tiba ada badak dengan spesies yang sama muncul di suatu tempat.
Para peneliti berusaha untuk menghentikan kepunahan badak ini dengan cara melakukan inseminasi buatan pada badak putih selatan betina dengan menggunakan sperma badak putih utara jantan. Ini adalah langkah awal dari rencana besar untuk menanamkan embrio badak putih utara dalam tubuh badak putih selatan.
ADVERTISEMENT
Selain badak putih utara, badak lainnya yang juga terancam punah adalah badak Jawa dan badak Sumatra. Saat ini populasi badak Jawa adalah sekitar 67 ekor, sementara badak Sumatra diperkirakan ada 100 ekor. Badak putih selatan adalah badak yang memiliki kondisi paling baik. Saat ini populasinya ada sekitar 19 ribu sampai 21 ribu ekor di alam bebas.
Macan tutul Amur
Macan tutul Amur. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Beberapa spesies macan tutul di dunia ini telah mengalami penurunan populasi yang cukup drastis dalam beberapa tahun terakhir. Mereka dibunuh oleh para pemburu atau masyarakat yang menganggap mereka sebagai ancaman. Habitat alami mereka pun juga hancur secara besar-besaran karena penggundulan hutan.
Macan tutul Amur adalah jenis macan tutul yang paling terancam. Hanya ada 60 ekor macan tutul jenis ini yang tersisa di alam bebas. Hal tersebut membuat hewan ini menjadi salah satu hewan jenis kucing-kucingan yang paling terancam punah di dunia. Sebagian besar macan tutul Amur hidup di Taman Nasional Leopard di Rusia. Enam puluh persen habitat alami hewan ini terletak di sana.
ADVERTISEMENT
Saat ini, status macan tutul Amur tidak terancam oleh manusia. Namun ada ancaman dari predator lain seperti misalnya macan Siberia.
Menghitung jumlah hewan ini tidaklah mudah karena hewan ini sangat susah untuk ditemukan. Untuk memudahkan penghitungan, para pegawai taman nasional memasang kamera yang sensitif terhadap gerakan pada lokasi-lokasi yang strategis.
Gibbon Hainan
Gibbon Hainan adalah jenis hewan primata yang paling langka di dunia. Saat ini jumlahnya hanya 25 ekor di alam bebas. Mereka harus berdesakan dalam Cagar Alam Nasional Bawangling yang hanya seluas 2 kilometer persegi di Pulau Hainan, Laut Cina Selatan.
Hewan ini mengalami penurunan jumlah populasi yang besar setelah harus kehilangan habitat alaminya karena deforestasi. Para pemburu juga berjasa dalam mengurangi populasi gibbon ini. Primata tersebut diburu untuk dikonsumsi karena dipercaya dapat berfungsi sebagai obat atau hanya untuk dijadikan hewan peliharaan.
ADVERTISEMENT
Penurunan populasi yang besar mengharuskan hewan ini melakukan kawin sedarah yang menurunkan kondisi kesehatan mereka. Hampir semua gibbon di Pulau Hainan masih bersaudara. Lebih parahnya, gibbon Hainan bukanlah satu-satunya gibbon di dunia ini yang terancam punah. Delapan belas dari 19 spesies gibbon di dunia ini juga dalam status terancam punah.