Homoseksualitas Pada Hewan (Bagian 1)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 Juli 2019 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Praktik homoseksual pada hewan sebenarnya sudah cukup lama diketahui keberadaannya. Perilaku homoseksual pada hewan sejauh ini ditemukan pada jenis burung, mamalia, reptil, ikan, dan serangga. Bagaimana evolusi praktik homoseksual pada hewan?
ADVERTISEMENT
Aktivitas seksual pada hewan merupakan bagian dari naluri alamiahnya. Banyak spesies hewan yang melakukan aktivitas seksual di luar musim kawin tanpa keinginan untuk bereproduksi. Aktivitas seksual pada pasangan jantan dan betina adalah hal yang biasa terjadi sebagai bagian dari aktivitas reproduksi. Namun ketika ada hewan melakukan aktivitas seksual sesama jenis jantan-jantan atau betina-betina, maka aktivitas mereka menunjukkan perilaku homoseksual.
Penyebutan homoseksual pada hewan kali pertama ditemukan pada tulisan Aristoteles yang mendeskripsikan tentang Hyena. Saat itu Aristoteles mengira semua hyena berjenis kelamin jantan karena bentuk alat kelamin hyena betina mirip dengan bentuk kelamin hyena jantan. Faktanya adalah memang adanya perilaku agresif seksual antara hyena betina, dan penampilan hyena betina yang memang terlihat seperti hyena jantan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu perilaku homoseksual pada hewan kali pertama didokumentasikan oleh seorang zoologist sekaligus ahli bedah angkatan laut, Dr. George Murray Levick, yang tergabung dalam kelompok Ekspedisi Terra Nova ke Antartika. Pada musim panas bumi belahan selatan tahun 1911-1912 Levick bertugas di Cape Adare – Antartika Timur sebagai zoologist dan fotografer. Saat itu Levick melakukan observasi dan melakukan pencatatan perilaku koloni penguin Adélie.
Dalam catatannya yang sangat detail, Levick menuliskan perilaku seksual penguin Adélie, termasuk perilaku ‘seksual menyimpang’ yang salah satunya adalah seks di antara penguin jantan. Bagaimanapun, karena khawatir dengan konten grafik pada zamannya, catatan-catatan mengenai aktivitas seksual dari jenis kelamin yang sama pada penguin Adélie tersebut tidak dipublikasikan secara terbuka saat itu. Levick hanya mencetak 100 salinan dokumen Kebiasaan Seksual Penguin Adélie untuk diedarkan secara privat. Dari 100 salinan asli tersebut, hanya tersisa dua salinan yang saat ini digunakan sebagai referensi awal mengenai homoseksualitas pada hewan.
ADVERTISEMENT
Koloni Penguin Adélie. Foto oleh George Murray Levick pada 1911/1912 (sumber: Wikimedia Commons)
Mengapa Hewan Melakukan Praktik Homoseksual?
Perilaku homoseksual yang banyak ditemukan pada berbagai spesies hewan membuat peneliti bertanya-tanya mengapa hal ini umum terjadi. Homoseksualitas pada hewan dahulu merupakan hal yang tabu untuk diperbincangkan secara terbuka sehingga tidak banyak peneliti yang menulis tentang hal ini. Namun saat ini topik homoseksualitas pada hewan menarik untuk dikaji untuk melihat motif apa yang menyebabkan hewan melakukan aktivitas homoseksual.
Sepasang Bebek Mallard Jantan (sumber: Wikimedia Commons)
Homoseksualitas Pada Burung
Paling tidak sebanyak 130 spesies burung diketahui pernah melakukan aktivitas homoseksual. Sebagai contoh yaitu elang laut Albatros Laysan, sebanyak 31 persen dari semua pasangan adalah pasangan betina-betina. Selain itu angsa Greylag, dimana satu diantara lima pasangan adalah pasangan jantan-jantan.
Pada beberapa spesies burung, burung dewasa yang tidak memiliki tugas parental atau memiliki tugas parental ringan, cenderung untuk melakukan aktivitas seksual lebih sering. Lain halnya dengan jantan/betina yang sedang melakukan tugas parental seperti memberi makan anak/membangun sarang, maka akan menunjukkan sedikit perilaku seksual/homoseksual atau bahkan tidak sama sekali.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan berpendapat bahwa tidak adanya tanggung jawab merawat anak memberi peluang besar pada individu jantan/betina untuk melakukan aktivitas seksual dengan banyak pasangan, termasuk aktivitas seksual dengan sesama jenis kelamin. Namun alasan tersebut tidak sepenuhnya menjadi alasan penentu mengapa burung melakukan aktivitas homoseksual. Burung bisa saja menunjukkan perilaku homoseksual untuk mengurangi tekanan sosial dan memperkuat dominansi, dan membantu mereka untuk membentuk aliansi.
Laysan Albatross (sumber: pixnio)
Sementara itu dari jenis penguin raja, ikatan pasangan sesama jenis teramati merawat telur di sebuah koloni pembiakan. Namun pasangan penguin sesama jenis tidak begitu bertahan lama, mereka dapat meninggalkan pasangan sesama jenisnya jika salah satu pasangan tersebut menemukan pasangan hetero yang lebih disukai. Beberapa peneliti terdahulu berpendapat alasan mengapa terdapat pasangan sesama jenis pada penguin yaitu karena penguin tidak bisa membedakan antara dua jenis kelamin karena mereka sangat mirip.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa contoh di atas, sementara dapat kita amati bahwa perilaku homoseksual pada hewan muncul saat tanggung jawab merawat anak tidak ada/ minim dan kesulitan dalam membedakan jenis kelamin.
Sumber:
https://doi.org/10.1016/j.anbehav.2010.05.009
https://doi.org/10.1111/j.1420-9101.2008.01616.x
https://doi.org/10.1017/S0032247412000216
https://www.imperial.ac.uk/news/190987/scientists-explore-evolution-animal-homosexuality/
https://www.mnn.com/earth-matters/animals/stories/evolution-of-homosexuality-in-birds-explained