news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jalan Kaki, Olahraga Paling Murah dan Mudah yang Sering Diremehkan

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2020 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berjalan adalah aktivitas paling alami, satu-satunya latihan aerobik dinamis berkelanjutan yang umum bagi semua orang –kecuali bagi mereka yang cacat atau sangat lemah− dan tidak memerlukan keahlian atau peralatan khusus. Studi menunjukkan bahwa berjalan membawa banyak manfaat secara fisik dan mental. Meski begitu, jalan kaki masih tergolong jenis aktivitas yang underrated untuk segala manfaatnya bagi kesehatan. Yuk, simak ulasan mengapa jalan kaki sangat bermanfaat untuk kesehatan dan mengapa kita harus mulai sering berjalan kaki selama kaki kita dalam kondisi sehat.
ADVERTISEMENT
Menjaga kesehatan tulang
Sadarkah Anda bahwa pada dasarnya jalan kaki adalah olahraga menahan beban yang mempertahankan dan meningkatkan kekuatan tulang. Jalan kaki adalah olahraga yang melibatkan kaki dan tungkai kaki dalam menopang berat badan sehingga hal ini dapat menguatkan tulang dan otot, serta meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh. Jalan kaki juga berdampak pada kepadatan tulang. Menurut Michael A. Schwartz, MD, dari Plancher Orthopaedics & Sports Medicine di New York, jalan kaki dapat menghentikan hilangnya massa tulang pada penderita osteoporosis. Penelitian lain juga menemukan bahwa berjalan kaki selama 30 menit setiap hari menurunkan risiko patah tulang pinggul pada wanita pasca menopause hingga 40%.
Yuk, jalan kaki! | Image by Mabel Amber from Pixabay
Menjaga kesehatan jantung
Berjalan kaki terbukti mencegah penyakit jantung, meningkatkan detak jantung, menurunkan tekanan darah, dan menguatkan jantung. Para peneliti dari Harvard School of Public Health di Boston menemukan bahwa wanita yang berjalan selama 30 menit dalam setiap hari dapat mengurangi stroke hingga 20% dan 40% jika mereka menambah kecepatan berjalan. Selain itu sebuah program Jantung Honolulu, menemukan risiko penyakit jantung koroner menurun dengan bertambahnya jarak berjalan kaki. Gaya hidup aktif dengan berjalan kaki dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada kelompok umur yang lebih bervariasi.
ADVERTISEMENT
Memicu munculnya ide kreativitas dan memperbaiki mood
Sebuah studi dari Universitas Stanford menemukan bahwa berjalan kaki meningkatkan ide kreativitas rata-rata sebesar 60 persen. Menurut penelitian tersebut berjalan kaki membuka aliran ide yang bebas dan menjadi solusi sederhana untuk meningkatkan kreativitas.
Tak hanya meningkatkan kreativitas, berjalan kaki akan memperbaiki mood dan kesehatan mental seseorang. Psikolog menemukan bahwa berjalan kaki selama 10 menit sama baiknya dengan olahraga selama 45 menit untuk meredakan gejala anxiety (kecemasan). Sebuah studi menemukan bahwa berjalan kaki selama 12 menit akan meningkatkan rasa gembira, kekuatan, dan kepercayaan diri dibandingkan dengan waktu yang dihabiskan untuk duduk. Berjalan kaki di alam, secara khusus, dapat mengurangi pikiran tentang pengalaman negatif, sehingga menurunkan aktivitas di otak yang terkait dengan emosi negatif, sehingga dapat mengurangi risiko depresi.
ADVERTISEMENT
Menurunkan berat badan
Berjalan kaki meningkatkan aktivitas detak jantung, sehingga tubuh perlu mengeluarkan energy dan membakar kalori. Jumlah kalori yang terbakar ketika berjalan dipengaruhi oleh seberapa lama Anda berjalan, seberapa cepat, dan berat badan Anda. Untuk menurunkan berat badan secara signifikan, disarankan untuk berjalan kaki selama 200 hingga 400 menit per minggu atau sekitar 40 hingga 80 menit sebanyak 5 kali dalam seminggu.
Jalan kaki untuk kesehatan fisik dan mental | Image by Pexels from Pixabay
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Jalan kaki secara teratur dapat membantu melindungi diri dari serangan flu, demam, atau penyakit terkait kekebalan tubuh lainnya. Hal ini disebabkan karena jalan kaki meningkatkan jumlah sel darah putih. Studi pada tahun 2005, yang diterbitkan oleh jurnal utama American College of Sports Medicine, mengukur jumlah sel darah putih pada orang dewasa sesaat setelah berjalan selama 30 menit dan setelah duduk dengan durasi waktu yang sama. Hasilnya mereka menemukan adanya peningkatan sel darah putih secara signifikan pada mereka yang sehabis berjalan.
ADVERTISEMENT
Risiko cedera rendah
Berjalan adalah aktivitas ritmis dan dinamis yang memberikan berbagai manfaat dengan efek samping dan risiko cedera yang sangat kecil dibandingkan dengan aktivitas olahraga lain. Berjalan kaki sangat sederhana dan alami, dan tidak membutuhkan instruksi ataupun keterampilan tertentu. Jalan kaki disarankan untuk usia muda, remaja, dewasa, dan lansia. Jalan kaki juga bisa dilakukan di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Yuk, jadi kapan kita jalan −kaki? :)
Sumber:
https://www.health.harvard.edu/
https://www.arthritis.org/