Kim Peek, Cendekiawan Yang Memiliki Split Brain

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
21 Maret 2018 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meski dengan IQ terbatas, ia dapat mengingat hingga 9000 buku
ADVERTISEMENT
Kim Peek tidak mengalami pembedahan yang membuat corpus callosum-nya bermasalah. Bahkan ia terlahir tanpa keberadaan corpus callosum yang menghubungkan belahan-belahan otaknya. Tidak hanya itu, ia pun mengalami kondisi bawaan seperti pelebaran kepala, ensefalokel (penonjolan selaput otak), bentuk otak yang tidak sempurna, serta tidak adanya sendi penghubung anterior dan posterior. Meski demikian, ia mampu mengingat sampai lebih dari 9000 buku dan segala informasi terkait 15 subjek ilmu, seperti sejarah, olahraga, film, geografi, kitab suci, musik klasik, kode pos Amerika Serikat, hingga siaran televisi yang menayangkan subjek-subjek tersebut. Uniknya, meski memiliki kemampuan demikian, IQ yang diraih Kim Peek hanya sebesar 87 saja, namun dia juga tidak didiagnostik sebagai pengidap autis. Akan tetapi, seperti penderita split brain pada umumnya, Kim Peek kesulitan untuk melakukan hal-hal umum yang biasa dikerjakan sehari-hari. Berkaitan dengan kemampuannya mengingat berbagai macam buku dan informasi, ternyata Kim Peek yang lahir pada tahun 1951 mampu membaca berhalaman-halaman buku dalam waktu 8-10 detik karena ia dapat memisahkan penglihatannya, sehingga masing-masing mata bertugas membaca halaman yang berbeda. Tidak hanya itu, ia mampu mengembangkan kedua belahan otaknya dalam mempelajari bahasa.
Sumber gambar: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT