Luka Di Mulut Lebih Cepat Sembuh

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
20 Agustus 2018 21:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada area mulut terdapat lebih banyak faktor transkripsi. Apakah itu?
ADVERTISEMENT
Dibandingkan dengan sakitnya yang terasa lebih perih, luka yang terdapat pada bibir dan pipinya nyatanya akan lebih cepat sembuh daripada luka lainnya. Hal ini dikarenakan faktor-faktor yang diperlukan dalam penyembuhan luka telah siap untuk digunakan pada jaringan oral atau mulut. Suatu penelitian baru juga menunjukkan bahwa protein yang disebut sebagai faktor transkripsi, yaitu yang mengontrol seluruh elemen penyembuhan, tersedia dengan kadar yang lebih banyak di daerah mulut. Jika diibaratkan, protein pengontrol, yang telah disebutkan sebelumnya, merupakan seorang pengarah panggung, sementara faktor-faktor penyembuhnya adalah sang aktor. Maka, aktor yang mendiami area sekitar mulut perlu mendatangi panggung-panggung yang memerlukan penyembuhan. Sehingga tentu saja membutuhkan waktu dan langkah-langkah yang cukup panjang untuk dapat menyembuhkan, terlebih ketika terdapat faktor-faktor penghambat kesembuhan. Pemikiran ini oleh Maria Morasso, seorang investigator senior di National Institutes of Health, beserta rekan-rekannya juga diuji pada tikus yang secara genetik direkayasa. Seperti yang telah diperkirakan, tikus-tikus tersebut secara signifikan mengalami penyembuhan kulit yang lebih cepat dibandingkan pada tikus pengontrol yang tidak mengalami rekayasa. Hasil penelitian telah pula ditampilkan pada Jurnal Science Translational Medicine.
Sumber gambar: unsplash.com/iandooley
ADVERTISEMENT