Mata yang Tidak Sekedar Melihat

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
26 Februari 2019 8:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Mata manusia ternyata memiliki kelebihan mendalam yang banyak tidak kita ketahui.

ADVERTISEMENT
Manusia memiliki mata yang sangat menakjubkan, fungsinya tidak hanya untuk membantu manusia melihat namun lebih dari itu. Aktivitas-aktivitas sederhana yang dilkukan oleh mata juga ternyata menyimpan hal menarik dalam dunia sains didalamnya, bahkan yang jarang orang ketahui pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini seperti halnya jika menghubungkan mata dengan suatu kamera dengan satuan megapixel yang tidak ada bandingannya maupun aktivitas lain seperti berkedip, bersin dan membuka mata maupun hal menakjubkan terkait berapa banyak warna yang dapat dilihat oleh mata (bahkan warna ini tidak hanya sekedar mejikuhibiniu). Apa saja hal itu? Yuk kita bahas satu per satu!
Jika Mata Manusia Adalah Sebuah Kamera
camera body | wikimedia.org
Satuan megapixel (MP) sering kali kita artikan sebagai representasi sebuah titik terkecil pada sebuah gambar grafis atau hasil foto yang dihitung per incinya. Makin besar MP sebuah kamera biasanya akan semakin baik hasil foto kamera tersebut (jika mengabaikan pabrikan/merk maupun kualitas dari pembuatan kamera).
Ternyata jika mata manusia dikonversikan dalam bentuk MP kamera dengan perhitungan yang sama dilakukan terhadap kamera, maka mata manusia akan setara dengan 576 megapixel. Sebuah angka yang kamera sekarang pun belum bisa menandinginya. Tidak heran jika cangkok mata menjadi operasi yang cukup mahal, karena jika kita ibaratkan membeli kamera mungkin harga kamera 576 MP akan cukup untuk membeli beberapa mobil sekaligus.
ADVERTISEMENT
Waktu yang Dihabiskan oleh Manusia untuk Berkedip
Eye, Iris, Look, Focus, Green, Close Up | pixabay.com
Jika dihitung dalam sehari, waktu yang dihabiskan untuk berkedip melebihi 2 jam lamanya. Berkedip merupakan reaksi kita akan cahaya, debu maupun faktor eksternal lainnya yang membuat mata melakukan refleks akan hal tersebut. Selain itu, para ilmuan Jepang dalam publikasinya di Proceedings of the National Academy of Sciences juga mengemukakan bahwa berkedip membantu kita untuk berpikir dan fokus akan apa yang kita lihat.
Pada umumnya, manusia berkedip 15-20 kali dalam satu menit. Hal ini memang merupakan sesuatu yang rutin kita lakukan. Namun ternyata jika dihitung waktu yang kita habiskan dalam sehari, berkedip menyumbang 10% dari waktu sadar manusia secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Mustahil Seseorang Bersin dengan Mata Terbuka
eyes and people | pixabay.com
Pada dunia medis atau kedokteran bersin sering disebut dengan istilah refleks sternutatif. Refleks ini biasa dilakukan tubuh untuk menghilangkan iritasi dari hidung atau tenggorokan akibat bersin. Bersin pada faktanya juga dapat membantu membersihkan bagian hidung dan area sinus. Refleks sternutatif ini merupakan tindakan refleks dari tubuh yang sangat kompleks terhadap suatu hal yang kita cium maupun hirup.
Bersin biasanya terjadi ketika ada kontak yang mengiritasi mukosa hidung dan kemudian merangsang saraf trigeminal serta diteruskan ke otak. Selama bersin terjadi, ada tekanan luar biasa yang terjadi pada tubuh terutama pada bagian mata. Karena ketidakmampuan menahan tekanan yang ada ini, akan sangat sulit untuk manusia membuka matanya ketika hal itu terjadi. Menurut Dr. G.H. Drumheller dari International Rhinologic Society di Milan, proses seseorang menutup mata ketika bersin dilakukan untuk menjaga agar mata tidak “mengekstrusi”.
ADVERTISEMENT
Jumlah Warna yang Dapat Dibedakan oleh Mata Manusia
model eyes portrait | pixabay.com
Proses mata dapat membedakan warna biasanya dimulai ketika suatu warna diproses melalui penglihatan kita dan diteruskan lebih lanjut ke otak. Pada umumnya, hanya warna-warna utama seperti merah, biru, hijau, kuning, jingga, nila dan ungu yang dikenal oleh banyak orang namun jumlah warna yang dapat dibedakan ternyata melebihi dari yang kita bayangkan. Menurut klasifikasinya ada lima pembagian warna yang dapat dibedakan oleh beberapa makhluk hidup termasuk manusia. Mereka adalah monochromacy, dichromacy, trichromacy, tetrachromacy dan pentachromacy.
Menurut kategorinya, manusia dapat dikategorikan ke dalam tetrachromacy bersama para reptil, serangga dan burung. Pada kategori ini, kemampuan untuk membedakan warna bisa mencapai kurang lebih 100 juta warna untuk dibedakan, walaupun mungkin untuk sangat jarang ada orang yang bisa membedakan warna dengan jumlah sebanyak ini karena warna yang akan samar-samar sama dengan warna utama yang ada.
ADVERTISEMENT