Mengantuk Setelah Makan, Wajarkah?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
10 April 2018 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gula hasil pemecahan makanan menghasilkan hormon yang menenangkan
Kantuk yang sering kita alami setelah kita menghabiskan seporsi nasi Padang, misalnya, tidak lain dikarenakan adanya proses mencerna dalam tubuh. Makanan yang telah kita konsumsi akan mengalami pemrosesan untuk diubah menjadi tenaga atau gula. Sistem pencernaan ini yang memicu berbagai respon di dalam tubuh kita. Salah satunya dengan mengantuk.
ADVERTISEMENT
Sejumlah insulin yang diproduksi setelah mengonsumsi makanan tertentu juga dapat memicu hormon kebahagiaan dan hormon untuk mengantuk. Setelah makan, terutama makanan mengandung gula, insulin yang diproduksi oleh pankreas diubah menjadi gula yang akan mengalir di aliran darah.
Sekresi insulin yang berlebih menyebabkan asam amino triptopan berpindah ke otak. Sesampainya di otak, triptopan akan meningkatkan produksi serotonin dan melatonin yaitu 2 neurotransmitter yang dapat memberikan efek menenangkan dan membantu untuk tidur dengan teratur.
Sleeping Man (Foto: Dok: Wikimedia Commons)