Mengenal Gas Air Mata

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
30 Mei 2019 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Personel kepolisian menembakkan gas air mata ketika terjadi kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Personel kepolisian menembakkan gas air mata ketika terjadi kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Tentang Gas Air Mata

ADVERTISEMENT
Bicara soal demonstrasi yang terjadi di Jakarta pada 22 Mei, mungkin beberapa orang sudah pernah dan sering mendengar tentang gas air mata. Lalu apakah yang dimaksud dengan gas air mata? Secara fisik, gas air mata merupakan uap putih yang keluar dari tabung berwarna perak. Uap putih ini menyerupai asap rokok palsu yang tebal.
ADVERTISEMENT
Gas air mata adalah metode yang amat ampuh digunakan aparat keamanan untuk membubarkan massa. Biasanya setelah keluar gas air mata, kita akan mendengar tangisan dan teriakan. Air mata dan lendir keluar dari para demonstran, dibarengi dengan wajah yang memerah, suara batuk, serta beberapa mengucek-ucek mata mereka.
Gas itu bekerja dengan amat tiba-tiba, diawali sengatan di mata, kemudian rasa terbakar yang menjalar sampai ke tenggorokan. Walaupun dalam beberapa jam demonstran yang terkena gas air mata ini akan pulih, namun ini bukan lah pengalaman yang dapat terlupakan begitu saja.

Komposisi Gas Air Mata

Komposisi yang masuk dalam kategori gas air mata adalah senyawa bernama chloroacetophenone (CN). Senyawa ini juga disebut lacrimator, diambil dari kata lacrimal, yaitu kelenjar penghasil air mata. Namun, gas air mata modern biasanya terbuat dari orthochlorobenzalmalononitrile (CS) atau C10H5ClN2, dalam bentuk bubuk berwarna kristal dengan bau menyerupai merica.
ADVERTISEMENT
CS pertama kali disintesis pada tahun 50-an dan dengan cepat menggantikan CN karena terbukti lebih efektif untuk membubarkan massa. Saat mengenai mata, kulit memberikan rangsangan ke otak untuk dengan cepat menghapusnya dari mata karena dirasa membahayakan, karena itulah otak akan merangsang lacrimal untuk menghasilkan air mata dan lendir untuk menghapus gas tersebut dari mata.
Gas ini juga dapat menyebabkan ruam dan terbakar secara kimia, gejala pusing dan muntah juga mungkin terjadi. Berita baiknya, gejala ini hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam. Biasanya orang yang terkena gas air mata akan kabur dari lokasi sambil menangis, batuk, dan muntah.

Saat Gas Air Mata Tidak Bekerja Sesuai dengan Rencana

Beberapa orang secara genetik sangat peka terhadap iritan (zat yang dapat menyebabkan iritasi). Anggota tentara Amerika Serikat dilatih bertahan terhadap serangan gas air mata untuk meningkatkan rasa percaya diri saat menghadapi serangan para demonstran. Setelah jangka waktu tertentu, toleransi mereka terhadap gas air mata ini akan meningkat. Sama seperti toleransi orang yang bisa bertambah tinggi dengan sering memakan cabai. Namun, beberapa orang seperti anak-anak, orang tua, dan juga orang-orang dengan kelainan imun seperti asma, mungkin akan menderita efek gas ini dalam jangka waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Anak-anak lebih rentan terkena efek jangka panjang karena tubuh mereka yang kecil serta ketidaktahuan mereka untuk melakukan langkah preventif, yaitu menutup mulut dan hidung. Paparan jangka panjang gas CS dapat menyebabkan efek yang lebih serius seperti glaukoma dan juga kebutaan. Dalam kasus yang sangat jarang, gas CS juga dapat menyebabkan kematian karena organ bagian dalam yang over heat seperti terbakar. Pada tahun 2011, seorang wanita Palestina bernama Jawaher Abu Rahmeh meninggal karena gas CS, setelah mengalami gagal pernapasan dan juga serangan jantung usai mengikuti suatu demonstrasi.
Menariknya, sebenarnya gas air mata ilegal untuk digunakan dalam peperangan, namun legal jika digunakan untuk tujuan mengontrol massa. Salah satu tujuan mengontrol massa ialah mencegah imigran masuk secara ilegal melalui batas sebuah negara seperti yang terjadi di perbatasan Amerika Utara dengan Meksiko.
ADVERTISEMENT
Aturan untuk menggunakan gas air mata sebagai salah satu bentuk chemical weapon tercantum dalam Chemical Weapon Convention (CWC) yang ditandatangani berbagai negara di tahun 1993. Dalam CWC, Israel ikut menandatangani, namun tidak ikut mengesahkan perjanjian tersebut. Sementara Mesir, Korea Utara, dan Sudan Selatan tidak menandatangani maupun menyetujui perjanjian ini. Total perjanjian ini disahkan oleh 65 negara, termasuk Indonesia.
Ilustrasi gas air mata saat demo. Sumber: Wikimedia Commons