Pemanasan Global dalam Perspektif Sains

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
11 September 2019 8:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Hal ini tentu terkait erat dengan apa yang mungkin terjadi dan seberapa besar dampak itu ditimbulkan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dampak Pemanasan Global Terhadap Kepunahan
Seberapa besar dampak pemanasan global tersebut pada punahnya makhluk hidup? Kita mungkin tidak pernah mengira seberapa luas dampak dari pemanasan global bisa mempengaruhi punahnya makhluk hidup di dunia. Jika kita runtut kejadian yang membuat habitat makhluk hidup berubah baik keadaan maupun lingkungan, maka kepunahan bukan sesuatu hal yang mustahil terjadi.
climater changes | pixabay.com
Menurut penelitian, pemanasan global menjadi salah penyebab utama punahnya makhluk hidup baik itu tumbuhan maupun hewan. Perbandingan rasionya bisa mencapai 1:6 kepunahan makhluk hidup akibat fenomena ini dan jika tidak dicegah, mungkin bisa kita bayangkan suatu saat tumbuhan dan hewan yang kita lihat mungkin menjadi tidak ada lagi.
Kenaikan Suhu Terpanas Bumi
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi pada tahun 2014 dimana suhu tersebut diukur secara global dan tidak hanya pada satu tempat. Agustus 2014 adalah tahun yang cukup krusial bagi Bumi karena pada saat itu Bumi mengalami kenaikan suhu tertinggi yang terjadi secara global. Suhu rata-rata Bumi naik 0.70 derajat Celcius di atas rata-rata tahun 1951-1980.
global warming | pixabay.com
Nasa mengklaim kejadian itu adalah kejadian terpanas sejak catatan tersebut dimulai 130 tahun yang lalu dan menjadikan tahun 2014 sebagai tahun yang terik. Menurut para pengamat, hal utama yang mempengaruhi kejadian tersebut adalah karena adanya fenomena El Niño, kondisi yang mengacu pada satu set kondisi ketika permukaan laut di daerah sepanjang Khatulistiwa di Samudra Pasifik menjadi lebih panas dari biasanya.
ADVERTISEMENT
Air Laut yang Bertambah Akibat Pemanasan Global
Kenaikannya mungkin sedikit, namun volume tambahannya sangat besar pada seluruh permukaan laut. Dampak pemanasan global tidak hanya merambat ke perihal punahnya makhluk hidup di suatu tempat. Lebih jauh lagi, hal ini membuat kenaikan permukaan laut akibat mencairnya kutub utara dan kutub selatan.
climate change | pixabay.com
Data menunjukan kenaikan permukaan laut terhitung dari tahun 1870 telah naik sampai 20 cm. Dengan pertambahan tersebut dan luas lautan dunia yang mencapai 361,1 juta km persegi, maka bisa kita ketahui bahwa volume pertambahan air laut tersebut mencapai 72 miliar ton atau setara dengan 3.6 miliar ton setiap cm penambahan level permukaan air tersebut.
Suhu Permukaan Bumi yang Makin Panas
ADVERTISEMENT
Kejadian kenaikan temperatur tidak hanya terjadi di lautan namun juga berdampak kepada daratan. Tidak heran jika hal ini yang membuat kita semakin merasa kepanasan ketika berjalan di trotoar maupun perkotaan.
climate change | pixabay.com
Hal utama yang menyebabkan kejadian ini tidak lain adalah pemanasan global, ya fenomena tersebut memang sangat berdampak pada semua lini. Menurut data, pemanasan global telah meningkatkan suhu permukaan rata-rata bumi sekitar 0,8 derajat Celcius terhitung Revolusi Industri yang terjadi pada tahun 1750-1850.
Jika Pemanasan Global Adalah Suatu Penyakit
Manusia dan pemanasan global merupakan dua hal yang sulit dipisahkan, walaupun tidak dapat kita pungkiri beberapa orang tidak mengakui bahwa manusia merupakan penyebab utama hal ini terjadi. Jika hal ini digambarkan melalui suatu penyakit, apa penyakit yang cocok menggambarkannya? Menurut American Association for Advancement of Science, bukti yang menghubungkan manusia dan pemanasan global sama kuatnya dengan hubungan antara merokok dan kanker paru-paru.
Climate Change Global Warming | pixabay.com
Para perokok juga banyak yang tidak mengakui bahwa merokok dapat menyebabkan hal tersebut karena beberapa orang dengan kondisi yang masih sehat, namun secara nyata dan medis hal itu benar terjadi. Begitu pun dengan pemanasan global, hal yang berdampak besar yang banyak tidak mengakui hal itu terjadi karena perbuatannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Lubang di Lapisan Ozon di Atas Antartika
Sudah menjadi rahasia umum jika di beberapa tempat di Bumi telah terjadi pengikisan atau pembentukan lubang akibat lapisan ozon yang menipis. Salah satu tempat yang membentuk lubang cukup parah adalah Antartika. Menurut pengamatan para ahli, lubang di lapisan ozon disana sudah sebesar dua kali ukuran benua Eropa.
skies | pixabay.com
Pada tahun 2012, NOAA dan NASA melaporkan kejadian dimana terdapat suhu udara yang lebih hangat di atas Antartika. Hal ini secara langsung menyebabkan lubang ozon terbentuk dan terjadi dalam 20 tahun dengan pertambahan luas sebesar 17,9 juta kilometer persegi. Lubang itu mencapai ukuran maksimum dan membentang hingga 21,2 juta kilometer persegi atau setara dengan dua kali ukuran benua Eropa
ADVERTISEMENT