news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penemuan Menakjubkan Dari Tanah Mesir

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 September 2019 17:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peradaban Mesir Kuno telah diketahui jejaknya sejak ribuan tahun silam. Dengan peninggalan-peninggalannya berupa relief hingga tulisan berkode sandi Mesir Kuno mencatatkan sejarah tersendiri melalui kisah tentang Raja Fir’aun dan Cleopatra. Tidak hanya terkenal karena memiliki cara tersendiri dalam memumikan jenazah, ternyata benda-benda yang mungkin saat ini masih sering kita gunakan juga merupakan hasil dari penemuan orang-orang Mesir. Beberapa di antaranya dirangkum Lampu Edison sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Riasan mata
Make up bagi orang Mesir bukan menjadi hal baru. Tidak hanya bagi perempuan, pria di Mesir menggunakan make up dalam keseharian mereka. Riasan yang digunakan kelompok-kelompok masyarakat di Mesir juga menunjukkan status sosial mereka. Meski bukan termasuk salah satu temuan yang sangat penting di masanya, namun sejak pertama kali ditemukan pada tahun 4000 Sebelum Masehi riasan ala Mesir, khususnya riasan mata tidak pernah ketinggalan jaman. Seperti yang kita tahu, beberapa budaya yang sangat memperhatikan kosmetik bahkan masih menciptakan riasan menggunakan teknik-teknik yang sama seperti yang dipelopori orang-orang Mesir ribuan tahun lamanya. Mereka mengkombinasikan jelaga dengan mineral yang disebut galena untuk menciptakan sejenis balsem hitam yang dikenal dengan nama kohl. Mereka juga menciptakan riasan mata hijau dengan mengkombinasikan mineral yang disebut malachite ditambah galena untuk mewarnai balsem tersebut.
ADVERTISEMENT
Seperti telah disinggung di atas, bagi orang-orang Mesir riasan tidak terbatas bagi perempuan saja. Penampilan merupakan representasi dari status seseorang, sehingga semakin banyak make up yang dikenakan menunjukkan status yang semakin tinggi. Mereka percaya mengaplikasikan riasan dengan lapisan tebal dapat menyembuhkan berbagai penyakit mata bahkan menjaga mereka agar terhindar dari mata setan.
2. Bahasa tulisan
Kita lebih banyak mengetahui masyarakat di zaman prasejarah menggunakan gambar untuk mengisahkan sejarah kehidupan mereka, seperti halnya lukisan gua yang ditemukan di Perancis dan Spanyol berumur 3000 Sebelum Masehi. Namun jauh sebelum munculnya gambar dan lukisan gua, sistem tulisan pertama kali telah muncul pada orang-orang Mesir dan Mesopotamia. Sistem tulisan orang-orang Mesir dimulai dengan piktogram yang diketahui pertama kali bertanggal 6000 Sebelum Masehi. Piktogram merupakan penggambaran dari kata-kata sederhana yang ingin mereka sampaikan. Meski demikian, sistem ini memiliki kelemahan. Seiring dengan perkembangan waktu, masyarakat Mesir menambahkan elemen-elemen lain ke dalam sistem tulisan mereka, termasuk karakter yang menyerupai alfabet yang mewakili vokal-vokal tertentu dan karakter lainnya, sehingga memungkinkan mereka menuliskan nama dan ide-ide abstrak.
ADVERTISEMENT
3. Lembar papirus
Tidak ada yang bisa menolak jika orang-orang China merupakan penemu kertas sejak sekitar 140 Sebelum Masehi. Akan tetapi mungkin banyak orang tidak mengetahui bahwa orang-orang Mesir telah mengembangkan pengganti kertas ribuan tahun sebelumnya dari tanaman papirus. Tumbuhan kaku dan berbentuk seperti tanaman buluh ini bertumbuh di daerah berawa melapisi Sungai Nil. Bagian dalamnya yang berserat dan keras menjadi bahan ideal untuk membuat lembaran bahan tulisan yang tahan lama. Setelah lembaran-lembaran tersebut dibuat, mereka sering mengkombinasikan menjadi gulungan-gulungan, yang kemudian mereka isi dengan berbagai tulisan tentang apapun, mulai dari teks keagamaan hingga sastra dan musik.
Memanfaatkan keahliannya tersebut, masyarakat Mesir Kuno sangat menjaga kerahasiaan proses pembuatan kertas Papyrus yang begitu panjang, sehingga mereka dapat memperdagangkan lembar Papyrus ke seluruh negeri. Meski demikian, dikarenakan proses yang tidak pernah didokumentasikan lembar Papyrus sempat hilang dari peredaran, sebelum akhirnya ditemukan kembali di tahun 1965 oleh Dr. Hassan Ragab. Dr. Ragab sendiri merupakan mantan Duta Besar Mesir untuk Republik Rakyat Tiongkok.
ADVERTISEMENT
4. Kalender
Apa fungsi kalender dalam kehidupan sehari-hari kamu? Mungkin ada yang menggunakannya untuk mencatat pertemuan-pertemuan penting atau pada beberapa orang justru tidak menganggap kalender sebagai hal penting, karena baginya semua hari adalah sama. Namun beda halnya dengan orang-orang Mesir Kuno yang sangat bergantung pada kalender untuk dapat membedakan antara musim panen dan musim kering yang identik dengan kelaparan. Tanpa kalender, masyarakat Mesir Kuno tidak akan tahu kapan saat banjir tahunan dari Sungai Nil akan dimulai. Tanpa pengetahuan tersebut, seluruh sistem agrikultur mereka mungkin akan berada dalam masalah. Oleh karenanya, beberapa ribu tahun sebelum Zaman Modern kini, masyarakat Mesir Kuno telah mulai menggunakan sistem penanggalan Masehi.
ADVERTISEMENT
Sistem penanggalan milik masyarakat Mesir Kuno sangat berkaitan dengan sistem pertanian. Mereka membagi penanggalan dalam 3 musim utama, yakni musim air bah atau banjir, musim bercocok tanam, dan musim panen. Tiap-tiap musim terdiri atas 4 bulan, dimana masing-masing bulannya dibagi dalam 30 hari. Jika dijumlahkan seluruhnya akan diperoleh 360 hari dalam setahun, yang artinya sedikit lebih singkat dari tahun yang kita kenal saat ini. Untuk membuat perbedaan, orang-orang Mesir menambahkan 5 hari di antara musim air bah dan musim panen. Waktu lima hari ini kemudian digunakan sebagai hari libur keagamaan yang bertujuan untuk menghormati anak-anak Tuhan yang mereka percaya.
Sumber gambar: Photo by Leonardo Ramos on Unsplash