Pengaruh Makanan Terhadap Kondisi Psikologis

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
15 Agustus 2018 22:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Asupan makanan yang cukup nutrisi dan berkualitas mampu menyembuhkan bentuk-bentuk gangguan psikologis
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang dikembangkan peneliti dari Johns Hopkins University mendapati bahwa mengkonsumsi daging yang diawetkan dengan nitrat, misalnya hot dog dan salami, berperan sebagai pemicu gangguan episode maniak. Menurut penelitian ini, orang-orang yang mengonsumsi daging dalam jumlah banyak akan memberikan pengaruh, baik dalam perilaku maupun psikologis. Dalam penelitian lain juga menunjukkan jika asupan yang tinggi akan buah-buahan, sayuran, protein, dan lemak baik mampu mencegah, bahkan menyembuhkan depresi. Sebaliknya, makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh, karbohidrat olahan, dan jenis-jenis makanan olahan sangat berkaitan dengan risiko depresi yang lebih besar. Temuan ini menjadi bukti pendukung bahwa pada anak-anak, asupan makanan memberi pengaruh terhadap kesehatan mental mereka. Termasuk juga risiko untuk mengalami depresi dan kecemasan, serta ADHD. Meski tidak cukup bukti menyebut jika gula menyebabkan hiperaktif, namun konsumsi makanan dan karbohidrat olahan (termasuk gula olahan) sesungguhnya meningkatkan risiko terhadap gejala ADHD. Oleh karenanya, temuan ini dapat menjadi bentuk intervensi bagi orang tua di luar pengobatan medis. Melalui asupan yang berkualitas dan cukup nutrisi, orang tua dapat mengatur emosi dan perilaku anak yang mengalami ADHD.
Sumber gambar: unsplash.com/DanGold
ADVERTISEMENT