Psikologi dan Fakta Sains Sekitar Kehidupan Kita

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
15 April 2019 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kreatif Pada Tempatnya
Ada banyak hal yang mungkin kita salah kaprah, namun tidak sepenuhnya salah. Apa saja itu?
ADVERTISEMENT
Bukan hal yang klise jika berdiri telanjang di bawah aliran air panas dan membiarkan pikiran kita berimajinasi, adalah suatu hal yang bagus untuk meningkatkan kreativitas diri.
Dalam sebuah penelitian yang membahas hubungan antara kreativitas dan berbagai aktivitas soliter seperti melamun dan berjalan-jalan ke tempat yang disukai, Gregoire dan Kaufman mengkonfirmasi nalar yang selama ini telah kita hadapi, sesuatu tentang isolasi mutlak yang kita lakukan di pagi hari, yaitu mandi.
be creative | pixabay.com
Mandi pagi membuat inkubator yang sangat baik untuk gagasan kita. Woody Allen adalah salah satu orang terkenal yang menerapkan manfaat kreatif dari mandi air panas yang dilakukannya setiap hari, namun dia bukanlah satu-satunya orang. Dalam sebuah studi tahun 2014 yang dilakukan oleh Kaufman, 72% responden di seluruh dunia melaporkan memiliki semacam wawasan atau ide baru yang mereka peroleh di kamar mandi. Apakah kamu termasuk didalamnya?
ADVERTISEMENT
Mencoba Hal Baru Dalam Sains
Kemauan untuk mengeksplorasi dan mencoba hal baru ternyata secara positif akan berkorelasi dengan kreativitas. Salah satu contoh paling mudah dan terkenal adalah musik Beatles yang berubah ketika mereka mulai mencoba tape rekaman eksperimental dan instrumen baru seperti sitar dan Mellotron.
Competence, Experience, Hand | pixabay.com
Secara sains ternyata, ada dasar ilmu saraf utama yang berhubungan antara keterbukaan terhadap pengalaman baru dan pemikiran kreatif. Menurut penelitian eksplorasi hal baru berkaitan erat dengan dopamin neurotransmiter, di mana hal ini berperan dalam motivasi dan pembelajaran yang dialami individu serta memfasilitasi plastisitas secara psikologis, kecenderungan untuk mengeksplorasi dan terlibat secara fleksibel dengan hal-hal baru.
Sebenarnya, setumpuk penelitian ilmiah yang ditinjau oleh Kaufman dan Gregoire menunjukkan bahwa, "dorongan untuk eksplorasi, dalam banyak bentuknya, mungkin merupakan faktor pribadi tunggal yang paling penting untuk memprediksi pencapaian kreatif."
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya orang yang terjebak pada pekerjaan yang sama akan cenderung melakukan hal yang sudah ada atau pernah dilakukan dengan cara yang itu-itu saja. Berbeda dengan orang baru yang masuk dan mencoba melakukannya dengan cara yang berbeda.
Trauma Tidak Selamanya Negatif
Beberapa orang yang mungkin kita ketahui seperti Frida Kahlo, John Lennon, Paul McCartney, Truman Capote, Robin Williams dan Jerry Garcia adalah contoh dari beberapa pemikir kreatif yang paling dihormati dalam sejarah modern. Namun, ternyata mereka memiliki satu kesamaan, yaitu mereka mengalami semacam kehilangan atau trauma utama (seringkali, kematian orang tua atau orang lain yang dicintai) yang berdampak pada usaha artistik mereka. Ternyata hal ini bukanlah kebetulan semata.
Despair | pixabay.com
Psikolog menyebut fenomena ini sebagai "pertumbuhan pasca trauma". Dalam menghadapi kerugian besar, otak kita sering menjelajahi area kreatif baru sebagai bagian dari proses "menata kembali" kehidupan kita, terutama karena perspektif, prioritas, dan cara berpikir kita.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan pasca trauma telah dieksplorasi dalam ratusan studi ilmiah, termasuk sebuah studi tahun 2004 di Journal of Traumatic Stress yang menunjukkan bahwa 70% orang yang selamat dari suatu kejadian, akan mengalami semacam perubahan psikologis positif setelah mengalami pengalaman traumatis dalam hidupnya.
Melamun Bukan Hal yang Negatif
Mungkin kita tidak ingin melamun terlalu jauh saat kita melakukan aktivitas sehari-hari, namun ternyata melamun dapat memberi manfaat positif bagi kreativitas manusia secara tak terduga.
Berkhayal tentang sebuah liburan musim panas yang sangat didambakan mungkin tidak terasa sangat produktif. Namun, sebenarnya ada lebih banyak hal yang ada di dalam tengkorak manusia saat pikiran mulai melamun secara tidak pasti dan acak.
child kid daydream | pixabay.com
Menurut ilmu tentang melamun, saat-saat melamun memberikan semacam masa inkubasi mental yang dapat meningkatkan pemikiran kreatif, perencanaan jangka panjang, dan kesadaran diri. Psikolog telah mempelajari konsep "positive-constructive daydreaming" selama beberapa dekade dan mengungkap berbagai cara "pengembaraan pikiran atau melamun sangat penting untuk imajinasi dan pemikiran kreatif".
ADVERTISEMENT
Hal ini sejalan dengan konsep atau fase istirahat. Hal itu dibutuhkan untuk melakukan aktivitas kembali, dan melamun mungkin salah satu alternatif rehat yang dapat dilakukan.
Sains di Balik Diejek Sebelum Dihormati
Sejarah diisi dengan penemuan dan gagasan yang awalnya ditolak sebelum diterima dan diakui sebagai dasar ilmu yang digunakan. Sebagai contoh, Galileo pernah dikutuk karena berbagai penemuan astronomi yang bertentangan dengan teologi Katolik pada saat itu.
Pada abad ke-19, Dokter Hungaria, Ignaz Semmelweis kehilangan pekerjaannya setelah menyarankan gagasan radikal bahwa infeksi dapat disebarkan oleh kuman di tangan dokter di rumah sakit.
Stick People, Shouting, Yelling, People | pixabay.com
Ternyata, penolakan terhadap gagasan baru dan tidak konvensional ini memiliki dasar psikologis dan berlanjut sampai ke zaman modern. Hal ini bukan kebetulan, psikolog Universitas Cornell melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa kita memiliki bias implisit terhadap gagasan konvensional dan praktis.
ADVERTISEMENT
Kecenderungan ini tampaknya berjalan dalam studi yang kembali ke tahun 1950-an telah menunjukkan orang-orang cenderung menyesuaikan diri dengan pendapat dan perspektif populer.
Penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan non-konformis apa pun yang mungkin kita miliki saat anak-anak sering dijauhkan dari kita melalui pembelajaran hafalan dan pengajaran langsung di sekolah. Padahal hal ini yang bisa menetralkan eksplorasi dan berpikir kreatif dalam belajar.