Studi Buktikan “Posisi Menentukan Prestasi”

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
15 Februari 2021 9:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Posisi duduk mempengaruhi kinerja dan produktivitas di kantor
Sebuah kolaborasi penelitian yang dilakukan oleh Cornerstone OnDemand dan Harvard Business School mengungkapkan bahwa rahasia untuk meningkatkan SDM para karyawan adalah dengan mengatur ulang posisi duduk −kursi− para karyawan. Dibandingkan dengan memberi pelatihan manajemen kerja, penghargaan, atau insentif, mengatur ulang posisi duduk karyawan adalah jalan termudah dan termurah untuk meningkatkan kinerja karyawan pada sebuah organisasi.
Ilustrasi ruang kerja | Image by StartupStockPhotos from Pixabay
Pengaturan posisi kursi sesuai tipe karyawan
ADVERTISEMENT
Laporan analisis yang dilakukan pada 2000 karyawan selama dua tahun itu juga mengungkapkan bahwa jarak antara dua meja karyawan mempengaruhi kinerja dan penempatan tipe karyawan dengan tepat akan meningkatkan kinerja hingga 15 persen.
Menurut peneliti, setidaknya ada tiga tipe karyawan berdasarkan kinerjanya, yaitu produktif, kualitas, dan generalis. Tipe karyawan produktif adalah karyawan dengan kinerja sangat produktif namun kualitas yang dihasilkan biasanya kurang baik. Di lain sisi, tipe karyawan kualitas adalah karyawan yang menghasilkan output berkualitas namun produktivitasnya kurang. Sementara tipe karyawan generalis adalah karyawan dengan produktivitas dan kualitas rata-rata.
Berdasarkan studi tersebut, penempatan terbaik untuk meningkatkan kinerja adalah dengan menempatkan tipe karyawan dengan kekuatan yang berlawanan. Misalnya, tipe karyawan produktif –dengan keterampilan manajemen waktu− lebih baik ditempatkan berdekatan dengan tipe karyawan kualitas. Hal ini bertujuan agar tipe karyawan produktif bisa membantu tipe karyawan kualitas meningkatkan manajemen waktu bekerja, begitu juga sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan toxic worker?
Karyawan yang sering bermasalah dan berulah sebaiknya dipisahkan karena tipe karyawan toxic dapat mempengaruhi kinerja karyawan lain secara negatif. Studi mengungkapkan bahwa jika karyawan toxic berada dekat satu sama lain, maka kemungkinan salah satu dari mereka akan diberhentikan sebesar 27%. Hal ini menunjukkan bahwa sebuah perusahaan atau organisasi perlu memperhatikan survei keterlibatan karyawan untuk memahami perasaan karyawan tentang lingkungan kerja mereka. Survei karyawan dilakukan oleh HR sehingga HR dapat memberikan peringatan dini dan intervensi pada karyawan yang bermasalah.
Posisi duduk di ruang kelas mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa
Sebuah makalah penelitian oleh Ngware dkk pada 2013 menunjukkan bahwa posisi duduk siswa memberikan kontribusi pada kualitas pembelajaran siswa.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini menganalisis data dari sampel 1907 siswa Kenya kelas enam yang duduk di kursi yang sama selama selang waktu sekitar 10 bulan. Sampel siswa diambil secara acak dari 72 sekolah dasar dengan kualitas sekolah yang berbeda.
Ilustrasi ruang kelas | Image by Pexels from Pixabay
Hasil regresi menunjukkan bahwa posisi duduk di barisan depan –dekat papan tulis− akan menghasilkan peningkatan pembelajaran lebih tinggi antara 5 hingga 27 persen dibandingkan dengan posisi duduk di barisan yang lebih jauh dari papan tulis.
Makalah ini menyarankan bahwa siswa dengan performa rendah dapat ditempatkan di kursi barisan depan dengan harapan dapat meningkatkan prestasi mereka. Bagaimanapun guru harus memantau kemajuan siswa yang duduk di barisan belakang, meskipun siswa tersebut berprestasi tinggi. Pengelolaan fisik kelas dalam pengaturan posisi duduk siswa memiliki potensi untuk mengoptimalkan potensi tiap siswa dan efisiensi dalam penyampaian pengajaran oleh guru.
ADVERTISEMENT
Sumber: 1 dan 2