Ternyata Bukan Hanya Kadal yang Bisa Menumbuhkan Ekornya

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
7 Desember 2020 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Dalam penelitian terbaru yang ditemukan para ilmuwan, ternyata ada reptil lain yang juga mampu menumbuhkan ekornya.

ADVERTISEMENT
Sebuah tim ilmuwan dengan bidang yang berbeda-beda menggunakan teknologi pencitraan canggih dan telah menjawab pertanyaan apakah aligator memiliki kemampuan regeneratif yang sama seperti reptil yang jauh lebih kecil dibawahnya. Banyak jenis reptil kecil, seperti kadal yang diketahui dapat menumbuhkan kembali ekornya. Namun, dengan potensi panjang tubuh kurang lebih 4,2 m maka masih sedikit yang diketahui tentang kemungkinan aligator dapat menumbuhkan kembali ekor besar mereka seperti layaknya kadal. Sebuah tim peneliti dari Arizona State University dan Louisiana Department of Wildlife and Fisheries telah menemukan bahwa aligator muda memiliki kemampuan untuk menumbuhkan kembali ekornya hingga sekitar 22 cm atau sekitar 18% dari total panjang tubuhnya. Mereka berspekulasi bahwa menumbuhkan kembali ekornya memberi aligator keuntungan fungsional di habitat airnya yang keruh.
Alligator | pixabay.com
Hal menarik yang dilakukan tim peneliti tersebut terdapat pada metode pengamatan yang mereka lakukan pada objek penelitian mereka. Secara singkat, tim tersebut menggabungkan teknik pencitraan canggih dengan metode yang diperagakan dalam mempelajari anatomi dan organisasi jaringan untuk memeriksa struktur dari ekor yang tumbuh kembali ini. Mereka menemukan bahwa ekor baru ini memiliki struktur yang kompleks, dengan kerangka pusat yang terdiri dari tulang rawan yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang terhubung dengan pembuluh darah dan saraf. Adapun temuan mereka dipublikasikan di jurnal Scientific Reports yang merangkum laporan tersebut secara komprehensif. Cindy Xu, penulis utama jurnal tersebut yang juga merupakan bagian dari School of Life Sciences, Arizona State University (ASU) mengatakan bahwa “apa yang membuat aligator menarik selain ukurannya, adalah bahwa ekor yang tumbuh kembali menunjukkan tanda-tanda regenerasi dan penyembuhan luka dalam struktur yang sama dan hal ini belum diketahui serta perlu diperdalam lebih jauh lagi.”
ADVERTISEMENT
Xu juga berpendapat bahwa pertumbuhan kembali tulang rawan, pembuluh darah, saraf, dan sisik konsisten dengan penelitian sebelumnya tentang regenerasi ekor kadal dari laboratorium mungkin menjadi hal yang tidak mengagetkan. Namun, para ilmuwan terkejut menemukan jaringan ikat mirip bekas luka menggantikan otot rangka pada ekor aligator yang tumbuh kembali. Studi komparatif di masa depan akan menjadi penting untuk memahami mengapa kapasitas regeneratif bervariasi di antara berbagai kelompok reptil dan hewan tertentu. Jeanne Wilson-Rawls, penulis senior dan profesor asosiasi di Sekolah Ilmu Kehidupan Arizona State University sendiri juga mengatakan bahwa spektrum kemampuan regeneratif antar spesies sangat menarik, jelas ada biaya tinggi untuk memproduksi otot baru yang juga menarik untuk diketahui dalam ilmu pengetahuan reptilia ini.
Alligator illustration | pixabay.com
Buaya, kadal, dan manusia semuanya termasuk dalam kelompok hewan dengan tulang punggung yang disebut amniota. Selain penelitian sebelumnya tentang kemampuan kadal untuk menumbuhkan kembali ekornya, penemuan ekor baru yang besar dan kompleks pada aligator memberikan informasi baru yang cukup banyak tentang proses regeneratif pada klasifikasi hewan amniota yang lebih besar.Hal ini juga menimbulkan pertanyaan baru tentang sejarah kemampuan penemuan ini dan kemungkinan yang terjadi di masa depan. Penemuan tim lintas ilmu ini mengemukakan bahwa aligator telah mempertahankan mesin seluler untuk menumbuhkan kembali ekor kompleks mereka, sementara burung telah kehilangan kemampuan itu. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan kapan selama evolusi kemampuan ini hilang dan muncul dari binatang-binatang tersebut. Adakah fosil dinosaurus di luar sana, yang garis keturunannya mengarah ke burung modern, dengan ekor yang tumbuh kembali? Hal ini masih belum bisa dibuktikan karena belum ada kecenderungan atau bahkan bukti otentik yang ditemukan.
ADVERTISEMENT
Para peneliti berharap temuan mereka akan membantu mengarah pada penemuan pendekatan baru untuk memperbaiki cedera dan mengobati penyakit seperti radang sendi. Jika manusia dapat memahami bagaimana hewan yang berbeda mampu memperbaiki dan meregenerasi jaringan, pengetahuan ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan terapi medis yang mungkin bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit atau hal tertentu yang juga terjadi pada manusia.