Tes Darah untuk Deteksi Dini Kelahiran Prematur

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
9 Juni 2018 10:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengangkat bayi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengangkat bayi (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Hanya persen bayi yang lahir tepat pada tanggal perkiraan kelahirannya.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar bayi memiliki tanggal kelahiran yang berselisih beberapa hari hingga minggu dari perkiraan. Biasanya, cara dokter memperkirakan hari kelahiran ini adalah dengan mengetahui hari pertama menstruasi terakhir si ibu dan menambahkannya dengan 280 hari.
Perhitungan kasar itu kini dapat lebih akurat dengan penggunaan ultrasound setelah trimester kehamilan yang dapat membuat dokter memprediksi usia janin.
Ahli biofisika dari Universitas Stanford, Stephen Quake, menuturkan bahwa kini tes darah pada ibu hamil yang rutin dilakukan bisa memprediksi kemungkinan bayi yang dilahirkan menderita down syndrome.
Cara lainnya adalah dengan mengambil sedikit sampel dari cairan rahim. Darah yang diambil merupakan darah dari lengan ibu, yang dapat menjadi gambaran kasar mengenai bagaimana keadaan ibu, janin, dan plasenta.
ADVERTISEMENT
Dengan metode ini, tanggal kelahiran tidak bisa ditentukan dengan sangat pasti. Namun jika ada risiko bayi lahir dengan usia kurang dari 37 minggu di dalam kandungan, dokter akan mengetahuinya sehingga dapat menyarankan agar kelahiran dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas yang memadai dan aman.
Sumber: Scientificamerican.com-Dina Fine Maron