Tidur dan Alasan Seseorang untuk Tidur

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
30 Januari 2019 13:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebutuhan akan tidur menjadi mutlak diperlukan karena sistem biologis tubuh yang juga memerlukan istirahat. Pertanyaan menarik mungkin timbul ketika kita lebih dalam membahas alasan kenapa manusia memerlukan waktu untuk tidur dan perbedaan antar orang yang bisa tidur dengan waktu berbeda walaupun bangun dengan tingkat “kesegaran” yang sama.
ADVERTISEMENT
Contoh mudah yang sering dibahas adalah mantan Presiden Indonesia, B.J. Habibie yang cukup puas hanya tidur beberapa jam saja. Teori yang mengantarkan manusia untuk melatih kualitas tidurnya agar bisa lebih baik pun banyak dibahas dan diteliti, walaupun sampai saat ini masih menjadi pertanyaan, apakah memungkinkan dan baik untuk tubuh jika hanya tidur beberapa jam saja?
Sleeping girl | wikipedia.org
Sebenarnya, secara sederhana para pakar membagi tidur menjadi dua klasifikasi yaitu, “deep sleep” dan “light sleep”. Fase deep sleep dipercaya sebagai kualitas tidur yang membuat kita lebih menikmati waktu tidur kita dengan baik dimana kebanyakan orang pada umumnya memakan 20 persen dari total waktu tidur kita. 80 persen sisanya merupakan fase light sleep, pada fase ini biasanya kita akan lebih mudah terbangun karena terganggu akan satu dan hal lainnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa dari kita mungkin sudah merasakan dampaknya jika tidak mendapatkan tidur yang cukup, walaupun secara tidak sadar kita alami juga. Berikut merupakan fakta dan bahasan kenapa manusia membutuhkan tidur, kebutuhan serta dampak jika kita tidak tidur.
Mungkin pertanyaan ini adalah sesuatu yang paling jarang dibicarakan banyak orang, tentang kebutuhan rutin yang selalu kita lakukan setiap hari. Kenapa kita tidur? pertanyaan yang selalu menghantui para ahli dan belum diketahui secara pasti jawaban yang sesungguhnya. Beberapa meyakini bahwa tidur adalah masa pemulihan dari aktivitas yang dilakukan sehari-hari tapi kenyataannya jumlah energi yang disimpan dengan tidur selama delapan jam sangat kecil--sekitar 50 kkal, jumlah energi yang sama dalam sepotong roti panggang.
Sleeping baby | wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Secara ilmiah, ketika kita tidur ada kemampuan kognitif yang terpengaruh seperti ucapan, ingatan, pemikiran inovatif, dan fleksibilitas. Dengan kata lain, tidur memainkan peran penting dalam perkembangan otak dimana otak merupakan bagian yang sangat berperan penting dalam aktivitas manusia, mungkin itu sebabnya ketika kita kurang tidur bagian yang paling awal terpengaruh ada di kepala.
Cara paling mudah untuk memahami kenapa kita butuh tidur adalah dengan tidak tidur sama sekali. Menurut penelitian sendiri, dampak tidak tidur sama sekali akan menyerang kemampuan otak secara serius dan menyebabkan kita menjadi lebih mudah pusing, mudah tersinggung, dan kelupaan. Hal lainnya yang sangat berdampak adalah konsentrasi yang akan dengan sangat mudah hilang serta kehilangan fokus dalam berbagai hal yang kita hadapi.
Sleepy man | wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Faktanya, 17 jam terjaga terus-menerus menyebabkan penurunan kinerja pada diri atau setara dengan tingkat alkohol darah sebesar 0,05 persen (dua gelas anggur). Penelitian juga menunjukkan bahwa individu yang kurang tidur sering mengalami kesulitan dalam merespons situasi yang berubah dengan cepat dan membuat penilaian rasional. Dalam situasi kehidupan nyata, konsekuensinya sangat serius dan kurang tidur dikatakan telah menjadi faktor penyebab sejumlah bencana internasional seperti kasus Exxon Valdez maupun Chernobyl.
Pada dasarnya, tidak ada batasan waktu yang dibutuhkan setiap orang untuk tidur, karena bervariasi dari orang ke orang. Hasil dari beberapa kategori dari setiap individu dengan kebutuhan tidur yang berbeda menunjukkan bahwa orang suka tidur antara 5 sampai 11 jam, dengan rata-rata 7,75 jam.
Sleeping students | wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Jim Horne dari Pusat Penelitian Tidur Universitas Loughborough menyederhanakan waktu tidur setiap individu dengan kalimat: "Jumlah tidur yang kita butuhkan adalah apa yang kita tidak perlu mengantuk di siang hari." Rekor dunia saat ini untuk jangka waktu terpanjang tanpa tidur adalah 11 hari, yang dilakukan oleh Randy Gardner pada tahun 1965. Empat hari kemudian, dia mulai berhalusinasi.
Hal ini diikuti oleh khayalan di mana dia mengira dirinya adalah pesepakbola terkenal. Beberapa makhluk hidup lain seperti ular, macan, kambing, sampai jerapah pun memiliki waktu tidur yang sangat berbeda dimana dalam klasifikasi tersebut ular piton adalah hewan dengan waktu tidur terlama, yaitu rata-rata 18 jam per hari.