2048,79 Gram Sabu Diblender BNN Lampung untuk Dimusnahkan

Konten Media Partner
25 Januari 2022 12:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
2048,79 gram sabu diblender untuk dimusnahkan BNN Provinsi Lampung, Selasa (25/1/2022) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
2048,79 gram sabu diblender untuk dimusnahkan BNN Provinsi Lampung, Selasa (25/1/2022) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung musnahkan 2048,79 gram sabu dengan cara diblender, Selasa (25/1/2022).
2048,79 gram sabu diblender untuk dimusnahkan BNN Provinsi Lampung, Selasa (25/1/2022) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
Barang bukti narkotika jenis sabu tersebut dimusnahkan dengan cara dicampur dengan cairan kimia Porstex dan diblender hingga tercampur kemudian dibuang ke dalam septic tank di Kantor BNN Provinsi Lampung.
ADVERTISEMENT
Barang bukti narkotika jenis sabu tersebut didapat dari 5 orang tersangka antara lain, kurir narkotika berinisial (F) serta pengendali kurir yang merupakan napi Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung berinisial (I) dan (RWP) dengan barang bukti narkotika jenis sabu dengan berat 50,84 gram.
Sementara 2007,44 gram sabu lainnya didapat dari kurir narkoba berinisial (H) dan (N). Barang bukti narkotika dimusnahkan setelah dilakukan penyisihan untuk pengujian di laboratorium dan pembuktian perkara di pengadilan menjadi 2048,79 gram.
Tersangka dengan barang bukti sabu dikenakan pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) dan atau Pasal 112 Ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2019 tentang Narkotika dengan hukuman maksimal yaitu hukuman mati.
ADVERTISEMENT
Kepala BNN Provinsi Lampung, Eddy Swasono menyebut, saat ini bandar narkoba tengah menyasar ibu-ibu rumah tangga atau orang awam dengan cara diberikan narkotika secara gratis hingga korban kecanduan.
“Saat ini ibu-ibu rumah tangga menjadi target bandar narkoba, awalnya mereka akan diberikan secara gratis sampai seseorang itu kecanduan. Ketika sudah kecanduan, mereka akan terus mencari barang tersebut sampai membelinya,” ungkap Eddy. (*)