Aksi Mahasiwa di Lampung Ricuh Karena Dialihkan

Konten Media Partner
28 Oktober 2019 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Usaha mediasi dengan peserta aksi, Senin (28/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Lampung Geh, Bandar Lampung - Massa aksi yang tergabung dalam Cipayung Bandar Lampung ricuh karena aksinya dialihkan ke Gedung Balai Keratun, Senin (28/10).
ADVERTISEMENT
Massa aksi yang tadinya sempat masuk ke dalam Kantor Gubernur sempat membubarkan diri dan beralih ke depan halaman Gedung Balai Keratun. Namun akhirnya massa dialihkan ke gedung Balai Keratun merasa dibohongi sehingga berlari dan memaksa masuk kembali ke Gedung Kantor Gubernur.
Puluhan Satpol PP yang mengetahui hal itu pun segera bertindak menghalau massa. Hal itu pun kembali menyebabkan aksi saling dorong antara peserta aksi dan aparat.
Massa aksi yang dialihkan memaksa masuk ke Kantor Gubernur Lampung, Senin (28/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
"Kita dibohongi, tadi kita diajak ke balai keratun, tapi mereka di sini," kata salah satu peserta aksi.
Pihak mahasiswa menolak dipertemukan dengan asisten II dan tetap meminta dipertemukan dengan Gubernur atau Wakil Gubernur Lampung.
Di tengah kericuhan, seorang perempuan yang mengatakan dirinya ketua GMNI mencoba mengondisikan massa aksi yang sempat ricuh.
ADVERTISEMENT
"Kawan-kawan aksi dari Cipayung Plus mohon kooperatif, karena kami para ketua-ketua yang di dalam sedang berusaha bertemu dengan Gubernur dan Wakil Gubernur, jadi harapannya kawan-kawan menghargai dan tetap kooperatif," katanya.
Kemudian perwakilan peserta aksi kembali memasuki kantor Gubernur untuk melakukan mediasi. Sementara puluhan massa aksi masih bertahan di halaman Kantor Gubernur.(*)