Anak SD di Bandar Lampung Tewas Ditikam Pisau Dapur Diduga oleh Kakak Tirinya

Konten Media Partner
20 September 2021 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Inafis Polresta Bandar Lampung melakukan olah TKP penikaman di Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, Senin (20/9). Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Tim Inafis Polresta Bandar Lampung melakukan olah TKP penikaman di Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, Senin (20/9). Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Tangisan histeris sang Ayah mengetahui anak kandung yang masih duduk di bangku SD meninggal karena tikaman pisau dapur, Senin (20/7).
ADVERTISEMENT
Warnoto, Ayah Korban, menangis sambil memanggil-manggil nama anaknya yang masih berumur 12 tahun di IGD RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo.
Tim Inafis Polresta Bandar Lampung membawa sejumlah barang milik korban dan pelaku, Senin (20/9). Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
Penikaman tersebut terjadi di rumah korban Jalan KH Hasyim Ashari Gang Kujang, Kelurahan Gedong Pakuon, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung.
Tim Inafis Polresta Bandar Lampung melakukan olah TKP penikaman di kamar milik keduanya, Senin (20/9). Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
Kejadian tersebut diduga pembunuhan yang dilakukan Kakak tiri korban berinisial AM (19). Namun, AM juga mengalami luka tusuk bagian tubuhnya.
Korban dan terduga pelaku dibawa ke RSUD Dr A Dari Cokrodipo, Senin (20/9). Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
AM merupakan anak kandung dari Warnoto dengan Istri sebelumnya yang sudah meninggal dunia. Setelah sang Ibu Kandung meninggal, AM tinggal bersama Ayah kandungnya.
Tim Inafis Polresta Bandar Lampung melakukan identifikasi korban penikaman di Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, Senin (20/9). Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
Menurut keterangan Rita, tetangga korban mengatakan ia sempat mendengar PA (12) yang masih kelas 6 SD di SDN 1 Talang teriak minta tolong saat waktu Salat Subuh.
ADVERTISEMENT
"Sekitar habis subuh jam 5, saya kaget suara korban teriak minta tolong," ungkapnya.
Rita mengatakan Ayah dan Ibu korban yang mendengar teriakan tersebut langsung menuju kamar di lantai 2. Kemudian, mendapati keduanya mengalami luka tusuk di tubuhnya.
"Bapak ibunya lagi motong-motong tempe. Korban teriak minta tolong, Bapaknya teriak-teriak," kata Rita.
Namun, tak lama kemudian PA meninggal dunia karena tusukan di area yang vital. Selanjutnya, PA dan AM dibawa ke RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo.
Mengenai keseharian PA dan AM, Rita mengatakan PA masih sering berkomunikasi dan bermain dengan anak-anak sekitar. "Tapi kalau kakaknya di rumah terus, nggak pernah keluar rumah," katanya.
Keduanya, lanjut Rita, juga tidur di kamar yang sama lantai 2 tempat kejadian penikaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kapolsek Teluk Betung Selatan Kompol Hari Budianto membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan.
"Iya benar, saat ini kita masih menelusuri apa motif dari insiden tersebut," kata Hari.
Terkait senjata tajam yang digunakan untuk menikam korban, Hari mengatakan senjata tersebut jenis pisau dapur." Alat untuk menikam pisau dapur, saat ini sudah kami amankan," imbuhnya. (*)