Bansos Bandar Lampung Dikaitkan Pilwalkot, Herman HN Katakan Ini ke Gubernur

Konten Media Partner
20 Januari 2021 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN. | Foto : Bella Sardio/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN. | Foto : Bella Sardio/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Wali Kota Bandar Lampung Herman HN ikuti rapat Koordinasi (Rakor) bersama bupati/walikota dalam penanganan serta pelaksanaan vaksinasi COVID-19 se-Provinsi Lampung, Selasa (19/1).
ADVERTISEMENT
Pada saat penyampaian oleh Herman HN kepada Gubernur Lampung, ia menyayangkan bantuan sosial yang diberikan untuk masyarakat Kota Bandar Lampung dikaitkan dengan salah satu calon pasangan yang memperoleh kemenangan tidak lain adalah istrinya, Eva Dwiana. Hal itu sampai kepada diskualifikasi Eva di Pilwalkot oleh Bawaslu dan KPU.
"Ini adalah Wali Kota Bandar Lampung tidak melanggar undang-undang, namun apa, istri saya dikait-kaitkan membagikan beras Bulog. Pertengahan September karena saya patuh aturan saya berhenti tidak membagikan lagi karena sudah masuki 23 tahapan Pilkada. Namun, perlu Pak Gubernur ketahui, seluruh masyarakat ketahui ini adalah merusak undang-undang," kata Herman.
Herman menegaskan bahwa tidak ada kaitan dengan pencalonan Eva. Bantuan yang diberikan atas nama wali kota.
ADVERTISEMENT
"Saya sebagai wali kota melaksanakan tugas sesuai undang-undang beras itu dilabeli Pemerintah Kota Bandar Lampung, wali kota Herman HN. Tidak ada kaitannya dengan pencalonan istri saya. Ini perlu kita ketahui bersama," lanjutnya.
Herman jelaskan dirinya memilih untuk diam atas sengketa yang ada. "Perlu Bapak Gubernur ketahui, dan bapak ibu mengetahui siapa saya. Saya diem bukan apa-apa tidak mau membuat Bandar Lampung ini kacau balau," ungkapnya.
Wali Kota Bandar Lampung, juga sampaikan bahwa yang berikan bantuan sosial tidak hanya dirinya sebagai Wali Kota Bandar Lampung, tetapi juga Bupati, Gubernur, bahkan Presiden dan ia ingatkan untuk semua masyarakat tidak berpikir sesat.
"Yang menyakitkan apa yang disampaikan tadi, kok Bandar Lampung saja yang dimain-mainkan. Perlu saya ingatkan kepada Gubernur, DPR, Kapolda, dan semua. Jangan berpikir yang menyesatkan," kata Herman. (*)
ADVERTISEMENT