Bantuan Sembako ACT Lampung untuk Penyintas Longsor Margodadi Pesawaran

Konten Media Partner
6 April 2020 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
ACT Lampung, Yonif 9 Marinir/BS, Sukarelawan Peduli Pendidikan Pulau Tegal (SP3T), Komunitas Langkah Relawan Lampung, dan BNPB Pesawaran saat menyalurkan bantuan ke Dusun 3 Margodadi, Desa Persiapan Dantar, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran pada Minggu (5/4) | Foto: ACT Lampung
Lampung Geh, Pesawaran - Tim Emergency Respons (ER) ACT Lampung bersama Yonif 9 Marinir/BS, Sukarelawan Peduli Pendidikan Pulau Tegal (SP3T), Komunitas Langkah Relawan Lampung dan BNPB Pesawaran menyalurkan bantuan 135 paket sembako, masker dan sabun cuci tangan kepada penyintas banjir dan longsor Dusun 3 Margodadi, Desa Persiapan Dantar, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, pada Minggu (5/4).
ADVERTISEMENT
Tim gabungan langsung menuju ke lokasi terdampak longsor Kampung Margodadi dengan berjalan kaki melewati areal yang dipenuhi material longsoran berupa lumpur dan bebatuan. Tampak sebagian lumpur mulai mengering tertutup pepohonan yang tumbang akibat diterjang banjir dan material dari atas bukit.
Menurut salah satu penyintas longsor Kustiyah (87) Selasa malam (31/3) air turun dari atas bukit deras sekali hingga menerjang puluhan rumah yang terdapat di Margodadi. Malam itu warga masih bertahan di rumah masing-masing hingga siang. Kemudian malamnya material dari atas bukit menerjang sekitar 19 rumah.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, pihak Aparat Pemerintah mengevakuasi 70 jiwa ke lokasi yang lebih aman. Saat ini Ia bersama warga lain turut mengungsi di Posko Pengungsian ketika malam hari. Untuk siang warga naik ke lokasi perkampungan untuk membersihkan lumpur dan bebatuan.
ADVERTISEMENT
Lanjut Kustiyah, meskipun rumahnya tidak rusak parah namun rasa takut masih menghantui. Malam mencekam menyaksikan puluhan tetangganya berlarian turun bukit dengan membawa barang secukupnya. Usia yang sudah sepuh menjadi alasan dirinya ikut mengungsi karena terbatas untuk bergerak ketika terjadi longsor susulan. Selain itu dengan ikut mengungsi akan mendapatkan pengecekan kesehatan rutin, mengingat saat ini sedang terjadi pandemi Virus Corona.
"Kulo wedi mbok menawi tilem banyune midun, dadi mbah ikut ngungsi, manut kaleh arahane Pak RT (Saya takut kalau saat tidur airnya turun, jadi mbah ikut mengungsi, taat sama intruksi Ketua RT)," jelasnya.
Camat Padang Cermin, Darsoyo mengatakan saat ini dirinya bersama penyintas longsor di Dusun 3 Margodadi. Awalnya banjir datang kemudian keesokan hari terjadi longsor. Saat ini terdapat 19 KK yang mengungsi. Untuk sementara evakuasi direncanakan selama 7 hari. Selanjutnya akan ditinjau kembali untuk memastikan kestabilan tanah pasca longsor.
ADVERTISEMENT
Mengenai kondisi Pandemi Corona, pihaknya juga tengah melakukan upaya social distancing dan pencegahan penularan virus dengan cara memisahkan penyintas dengan gejala ISPA. Setiap hari petugas medis dari Dinkes Pesawaran mengecek kondisi kesehatan penyintas longsor.
Dapur umum juga sudah berjalan untuk memenuhi kebutuhan makanan penyintas longsor. Warga sangat membutuhkan asupan nutrisi mengingat harus naik turun bukit setiap harinya. Selain itu nutrisi cukup membantu menjaga imunitas tubuh sehingga menekan penularan virus corona.
ACT Lampung, Yonif 9 Marinir/BS, Sukarelawan Peduli Pendidikan Pulau Tegal (SP3T), Komunitas Langkah Relawan Lampung, dan BNPB Pesawaran saat menyalurkan bantuan ke Dusun 3 Margodadi, Desa Persiapan Dantar, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran pada Minggu (5/4) | Foto: ACT Lampung
Kepala Program ACT Lampung, Regina Locita Pratiwi, mengatakan tim gabungan tiba di lokasi menjelang tengah hari langsung menuju Posko Pengungsian. Di sana terdapat sekitar 70 warga dari 19 KK yang terdampak longsor langsung. Mayoritas penyintas dalam kondisi stabil.
ADVERTISEMENT
Untuk saat ini kebutuhan yang diperlukan di antaranya sembako, makanan siap saji, perlengkapan tidur, perlengkapan mandi dan dukungan psikososial. Aksi tim gabungan diharapkan dapat meringankan beban penderitaan dan menjadi motivasi untuk bangkit. Di tengah pandemik Corona dukungan mental dan nutrisi sangat dibutuhkan.
Dalam melakukan aksi tim gabungan juga menggunakan APD seperti sepatu booth dan masker. Hal ini untuk menjaga penyebaran virus corona.
"Bantuan akan terus kami salurkan hingga penyintas longsor pulih kembali, untuk bantuan berupa pembangunan infrastuktur sangat dibutuhkan namun memerlukan koordinasi dengan pihak terkait, apakah perlu relokasi atau tidak. Kami sangat berharap semua pihak bisa terlibat dalam aksi ini," ucapnya.(**)