Belasan Massa dari ASHI Unjuk Rasa Minta Hentikan Festival Way Kambas

Konten Media Partner
7 November 2019 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belasan orang menggelar aksi hentikan festival Way Kambas, Kamis (7/11) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Belasan orang menggelar aksi hentikan festival Way Kambas, Kamis (7/11) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Massa Aksi dari Masyarakat Anti Sirkus Hewan Indonesia (ASHI) menuntut ditiadakan Festival Way Kambas.
ADVERTISEMENT
Aksi yang berlangsung di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Kamis (7/11) ini diikuti oleh belasan pemuda dengan membawa poster bertuliskan "Hentikan Eksploitasi Gajah di Festival Way Kambas".
Orator aksi mengatakan bahwa adanya Festival Way Kambas yang akan diselenggarakan pada 9-10 November 2019 akan menyiksa gajah-gajah yang digunakan untuk pertunjukkan sebagai penghibur bagi pengunjung.
Raihan selaku koordinator aksi ASHI mengatakan bahwa gajah-gajah yang dipakai dalam festival gajah mengalami luka di kepala akibat tongkat pengait pawang untuk memaksa gajah melakukan atraksi.
"Hal ini sudah kami pantau dari Festival Way Kambas tahun 2017 dan 2018. Selain itu, atraksi dengan menampilkan pawang berdiri di atas gajah juga dapat mengakibatkan cedera, pasalnya kepala gajah tidak diperuntukkan menanggung beban berat seperti orang dewasa di atasnya," jelas Raihan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, atraksi gajah lainnya yang ditampilkan selama Festival Way Kambas juga menunjukkan bahwa mamalia ini dipaksa menampilkan perilaku yang tidak alami dan hanya untuk menghibur pengunjung. Seperti, gajah dipaksa bermain hola hoop, berdiri dengan dua kaki, memberi tumpangan, meminta uang kepada pengunjung, bahkan berpose agar pengunjung dapat mengambil foto selfie.
"Maka kami melinta kepada Balai Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur dan Bupati Lampung Timur agar menghentikan penyiksaan gajah selama Festival Gajah berlangsung, tidak terkecuali tahun ini dan masa yang akan datang," tambah Raihan.
Sementara itu, pihaknya juga menyarankan agar Festival Way Kambas dapat menjadi event wisata yang ramah pada gajah, dimana pengunjung dapat menikmati pemandangan dimana gajah dapat berperilaku secara alami di habitatnya.
Massa aksi menolak eksploitasi gajah untuk pertunjukan sirkus di TNWK Lampung Timur, Kamis ( 7/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Aksi massa juga diwarnai aksi merias wajah menyerupai tokoh "Joker" dan menyanyikan yel-yel tutup Way Kambas.
ADVERTISEMENT
"Tutup.. tutup..tutup Way Kambas, tutup Way Kambas Sekarang Juga" teriaknya.
Selanjutnya massa aksi juga berharap kepada Pemerintah Provinsi Lampung untuk lebih serius menangani permasalahan eksploitasi gajah di Taman Way Kambas.
Kegiatan aksi tersebut tidak berlangsung lama, hanya sekitar satu jam massa aksi menyuarakan tuntutannya dan membubarkan diri. (*)