Besok, OAIL ITERA Akan Amati Hilal Ramadhan 1445 H

Konten Media Partner
9 Maret 2024 13:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stasiun Pengamatan OAIL ITERA. | Foto: Dok Humas ITERA
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun Pengamatan OAIL ITERA. | Foto: Dok Humas ITERA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pusat Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) akan melaksanakan pengamatan hilal Ramadan tahun 1445 Hijriah pada Minggu (10/3) besok.
ADVERTISEMENT
Pengamatan hilal itu akan dilakukan menggunakan teleskop robotik canggih bernama OZT ALTS, mulai pukul 16.00 WIB di Kompleks Stasiun Pengamat Bulan (OZT-ALTS) Taman Alat MKG ITERA.
Diketahui, teleskop OZT-ALTS merupakan teleskop robotik yang diberikan melalui bantuan Pemerintah Arab Saudi kepada ITERA dan resmi digunakan sejak tahun 2021.
Teleskop Pengamatan OAIL ITERA. | Foto: Dok Humas ITERA
Teleskop itu sendiri digunakan sebagai pusat pengamatan bulan internasional dan hanya ada 14 buah di dunia, dan salah satunya di kampus ITERA.
Teleskop OZT-ALTS dilengkapi refraktor triplet apokromat dengan diameter 152 mm dengan panjang fokus 1200 mm dan detektor kamera CCD monokrom berkecepatan  tinggi dengan filter inframerah, dan kamera CMOS berwarna.
Selain menggunakan teleskop OZT-ALTS, OAIL juga menyediakan 3 teleskop portable Barride Optics A-102 (diameter 102 mm, fokus 900 mm) untuk digunakan oleh peserta kegiatan selama proses pengamatan hilal.
ADVERTISEMENT
Untuk keperluan penelitian hilal, OAIL juga melakukan pengamatan tertutup di rooftop Labtek OZT dengan menggunakan teleskop hilal portabel pengembangan dari OAIL  (OjanScope dan Utopia-Scope).
Kepala Pusat OAIL, Moedji Raharto mengatakan OAIL telah melaksanakan pengamatan hilal sejak tahun 2017. OAIL menjadi salah satu pusat pengamatan hilal di Indonesia dan selalu berkomitmen untuk tetap melayani permintaan masyarakat mengenai adanya pengamatan hilal di ITERA.
"OAIL juga akan mengundang perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, beberapa perwakilan dari organisasi masyarakat, serta mahasiswa ITERA dalam pengamatan hilal Ramadan," katanya.
Moedji Raharto menambahkan penanggalan awal bulan Hijriah ditandai dengan terlihatnya (atau terhitung dapat terlihatnya) bulan sabit muda (hilal) pada saat Matahari tenggelam pada tanggal 29 bulan Hijriah.
ADVERTISEMENT
"Jika pada tanggal 29 tersebut tidak teramati hilal atau terhitung tidak mungkin teramati, maka tanggal pada bulan Hijriah akan di genapkan menjadi 30 hari," ucapnya.
Stasiun Pengamatan OAIL ITERA. | Foto: Dok Humas ITERA
Lanjut Moedji, dengan menggunakan titik lokasi OZT-ALTS, tim OAIL menghitung bahwa konjungsi toposentrik terjadi pada tanggal 10 Maret 2024 pada pukul 17.30 WIB.
Pada saat Matahari terbenam di ITERA pada pukul 18:15 WIB, bulan akan berada di horizon barat dengan umur Bulan 0 jam 45 menit.
Dari perhitungan yang dilakukan oleh tim OAIL, ketinggian Bulan pada saat Matahari tenggelam adalah +00°:01':47" dan azimut Bulan sebesar  +264°:49':16", dengan beda azimut-01°:14':24" dari lokasi Matahari terbenam, dengan elongasi sebesar +01°:42':19".
"Hilal kali ini akan sangat sulit untuk diamati, dan di bawah kriteria visibilitas hilal Neo MABIMS (ketinggian bulan 3 derajat, elongasi 6,4 derajat). Meski begitu, OAIL tetap melakukan pengamatan untuk melakukan konfirmasi apakah hilal dapat dilihat atau tidak," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Moedji melanjutkan dengan ketinggian hilal yang rendah dan di bawah kriteria visibilitas hilal, kemungkinan ada perbedaan awal Ramadhan cukup besar.
Namun, menurut Moedji, hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh OAIL, baik hilal dapat terlihat maupun tidak, akan dilaporkan ke Kementerian Agama untuk digunakan sebagai pertimbangan penentuan awal bulan Ramadhan 1445 melalui sidang isbat.
Moedji menuturkan bagi masyarakat yang tertarik mengikuti pengamatan, untuk dapat mengisi formulir pendaftaran yang disiapkan melalui di bit.ly/hilal-ramadhan-1445h-itera untuk mendaftar.
OAIL juga akan melakukan streaming kondisi pengamatan melalui kanal YouTube OAIL: https://tinyurl.com/youtube-oail, dan juga melalui media sosial instagram: @oail.itera. (Yul/Put)