BKSDA Lampung Kembali Gagalkan Penyelundupan Burung Liar

Konten Media Partner
18 Oktober 2019 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BKSDA Lampung saat ekspose penggagalan penyelundupan burung, Jumat (18/10) | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
BKSDA Lampung saat ekspose penggagalan penyelundupan burung, Jumat (18/10) | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Koservasi Wilayah (SKW) III Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung bersama Polres Lampung Tengah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Flight Protecting Indonesia's Birds kembali menggagalkan penyelundupan ratusan burung liar.
ADVERTISEMENT
Kepala SKW III BKSDA Lampung, Hifzon Zawahiri mengatakan, setidaknya sebanyak 132 ekor burung telah diamankan oleh pihaknya.
"Di antaranya burung kacamata 50 ekor, poksai mandarin 15 ekor, poksai mantel 3 ekor, poksai hitam 7 ekor, ekek keling 3 ekor (dilindungi), kapas tembak 4 ekor, serindit melayu 6 ekor (dilindungi), cica daun sayap biru 24 ekor (dilindungi), cililin 3 ekor (dilindungi), cucak rawis 17 ekor yang dikemas dalam 2 keranjang dan 12 kardus," katanya kepada awak media, Jumat (18/10).
Diketahui satwa yang berasal dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan tersebut akan dibawa ke Kota Bandar Lampung untuk diperjualbelikan.
"Modus operandi satwa dititipkan melalui mobil travel jenis Toyota Avanza warna silver bernomor polisi BE 1720 BF jurusan Lubuk Linggau - Bandar Lampung," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif LSM Flight Protecting Indonesia's Birds, Nabila Fatma mengapresiasi kerja tim gabungan yang telah berhasil menggagalkan penyelundupan tersebut.
Ratusan burung yang berhasil gagal diselundupkan ke wilayah Kota Bandar Lampung, Jumat (18/10) | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
"Sinergi antar instansi pemerintah dan LSM dibutuhkan untuk mencegah maraknya penyelundupan burung dari Sumatera ke Jawa dengan modus yang semakin canggih," ungkapnya.
Nabila juga menduga jika burung-burung tersebut diambil dari Kawasan Konservasi seperti Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
"Kami menduga seperti itu, jangan sampai burung-burung ini menjadi punah," jelas Nabila.
Pihaknya juga akan terus berusaha mengendus rute-rute baru yang menjadi jalur penyelundupan burung liar itu.
"Selama ini jalur penyelundupan burung Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni. Sekarang karena ketatnya patroli di sana penyelundup mencari rute rute alternatif, salah satunya melalui Pulau Bangka," pungkasnya.(*)
ADVERTISEMENT
----
Laporan reporter Lampung Geh Obbie Fernando
Editor : M Adita Putra