news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BMKG Sebut Awan Cumulonimbus Penyebab Angin Puting Beliung di Wilayah Panjang

Konten Media Partner
5 Agustus 2021 10:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peta perkembangan awan cumulonimbus, Rabu malam (4/8/2021) | Foto: BMKG Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Peta perkembangan awan cumulonimbus, Rabu malam (4/8/2021) | Foto: BMKG Lampung
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut awan Cumulonimbus menjadi sebab munculnya angin puting beliung di wilayah Panjang, Lampung, Rabu (4/8/2021).
Peta perkembangan awan cumulonimbus, Rabu malam (4/8/2021) | Foto: BMKG Lampung
"Awan Cumulonimbus mulai terbentuk di sekitar wilayah Teluk, Lampung pada pukul 19.46 WIB. Hingga pukul 20.27 WIB pertumbuhan awan semakin memanjang sampai ke sekitar wilayah Garuntang," dilansir dari keterangan tertulis BMKG Lampung, Kamis (5/8/2021).
ADVERTISEMENT
"Pada pukul 20.45 WIB nilai dBz awan semakin tinggi terlihat dari warnanya yang berubah menjadi kuning hingga oranye, namun setelahnya awan sempat hampir meluruh (hilang) karena nilai dBZ menurun," lanjutnya.
Setelah sempat menurun, tiba-tiba nilai kekuatan reflektivitas yang ditampilkan pada radar (dBZ) meningkat tajam tepat pada pukul 21.55 WIB dan pada saat inilah kejadian angin kencang di wilayah Panjang terjadi.
BMKG menyebut ada 2 jenis angin kencang yang dihasilkan awan Cumulonimbus, keduanya sama-sama merusak. Yang pertama downburst, karakter angin ini dorongan anginnya searah, kerusakan yang ditimbukan juga searah, misal pohon roboh ke arah yang sama.
Sedangkan yang kedua adalah puting beliung atau tornado. Karakternya seperti yang sudah sering kita lihat, anginnya berputar dari jauh terlihat seperti belalai gajah yang turun dari dasar awan, merusak ke segala sisi. Arah kerusakannya tidak teratur jika pada pohon akan roboh ke arah yang berbeda beda. (*)
ADVERTISEMENT