BP2MI Akan Koordinasi dengan Polisi untuk Tangkap Calo Telantarkan TKI Lampung

Konten Media Partner
18 April 2022 19:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah TKI asal Lampung yang terlantar di Turki, Senin (18/4) | Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah TKI asal Lampung yang terlantar di Turki, Senin (18/4) | Foto : Ist
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) akan berkoordinasi dengan kepolisian daerah setempat untuk mengungkap dugaan adanya calo penyalur tenaga kerja luar negeri yang telantarkan TKI di Turki, Senin (18/4).
ADVERTISEMENT
Demikian diungkapkan oleh kepala UPT BP2MI Lampung, Ahmad Salabi, kepada Lampung Geh. Berdasarkan keterangan TKI asal Lampung yang kini terlantar di Istanbul, Turki, pihaknya mengetahui ada dua orang diduga calo tenaga kerja luar negeri.
Menindaklanjuti hal tersebut, maka pihak BP2MI Lampung akan berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk mengungkap adanya calo, sehingga 11 orang TKI kini telantar di Istanbul. "Ada dua calo nya dari Lampung sedangkan pusatnya di Jakarta. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Polda agar menangkap dua orang tersebut," ungkap Ahmad Salabi kepada Lampung Geh.
Sementara itu, dalam video yang menampakan seorang TKI asal Lampung yang kini berada Turki menyebutkan dua nama orang yang menyalurkan bekerja dengan tujuan negara Polandia, melalui Turki dalam waktu tiga bulan. Namun dalam waktu yang dijanjikan tersebut, para TKI justru tak jelas nasibnya.
ADVERTISEMENT
"Sponsor saya bernama Tri Wahyuni, tempat tinggalnya di Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur, tidak ada tanggung jawabnya sama sekali," ujar M Ikhwanul Muslimin dalam video tersebut
Ikhwan juga menyebut lagi satu orang dari agensi yang berada di Jakarta. "Dan agensi yang ada di Jakarta bernama Bimo atau Bambang Supomo," ungkapnya.
Dia juga meminta bantuan pada pemerintah Provinsi Lampung untuk membantu kepulanganya beserta rekan-rekannya. "Kami minta bantuanya ke Pemerintah Provinsi Lampung untuk kepulangan kami. Kami sudah tidak punya uang, untuk makan pun minta-minta ke kawan," katanya dalam video tersebut. (*)