Cerita Pengantin asal Lampung Menikah Saat Pandemi: Sedih Tak Dihadiri Ortu

Konten Media Partner
30 April 2020 21:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pernikahan Micco Elfandi alias Miko (kanan) dan Nurul Humaira alias Rara (kiri) yang dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 | Foto: Micco Elfandi
zoom-in-whitePerbesar
Pernikahan Micco Elfandi alias Miko (kanan) dan Nurul Humaira alias Rara (kiri) yang dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 | Foto: Micco Elfandi
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Tangerang - Dalam tulisan ini menceritakan kisah seorang pria asal Lampung yang menikah di tengah pandemi COVID-19 tanpa bisa dihadiri oleh kedua orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Micco Elfandi alias Miko (26), warga Kelurahan Poncowati, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, berhasil meminang pujaan hatinya Nurul Humaira alias Rara (22) yang bertempat tinggal di Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Awal kisah ini bermula saat Miko lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Terbanggi Besar, Lampung Tengah, dan pergi meninggalkan Provinsi Lampung untuk mengais rezeki di Ibu kota Jakarta.
"Ceritanya saya kos di Bintaro, Tangerang Selatan. Saya sudah lama sejak lulus STM (SMK) merantau di Jakarta sampai akhirnya di Bintaro, Tangerang Selatan," ungkapnya saat dihubungi Lampung Geh, Kamis (30/4).
Di perantauan itu secara tak sengaja ia bertemu Rara yang kini menjadi istrinya, sejak pertemuan itu timbul niatan Miko untuk melangkah ke jenjang serius dengan Rara.
ADVERTISEMENT
"Jadi proses kita ini terbilang cepat kurang lebih 3 bulan dari bulan Februari pertama kali saya sampaikan ke orang tuanya untuk menikahi anaknya Rara. Setelah menyampaikan niatan saya, kita ini gak ada proses pacaran sebelumnya bisa dibilang taaruf," kata Miko.
Tanpa berlama-lama Miko langsung mengajak kedua orang tuanya untuk melamar gadis pujaannya. "Lalu orang tuanya meminta untuk orang tua saya datang, gak lama dari menyampaikan niatan itu orang tua saya datang di bulan Februari," ujarnya.
Di masa itu penyebaran Corona belum sebesar saat ini, sehingga prosesi lamaran Miko berlangsung secara khidmat dan lancar. Hingga akhirnya Miko resmi melamar Rara gadis asal Tangerang, Banten.
"Waktu itu belum ada COVID-19 di Indonesia, kalau di luar sudah ada. Sempat datang orang tua kenalan dengan keluarga di sini, seminggu kemudian pertemuan itu bulan Maret kita langsungkan lamaran," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di prosesi lamaran itu juga sekaligus menentukan jadwal keduanya untuk melangsungkan pernikahan. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak ditentukan jika akad akan dilangsungkan pada 12 April 2020.
"Orang tua sempat datang lagi di tanggal 1 maret pada proses lamaran. Sejak lamaran itu kita tentukan akad itu 12 April 2020. Kesepakatan dua keluarga besar ini memang akad dulu karena mau resepsinya setelah lebaran haji, dan itu kita belum tahu soal COVID-19 ini," papar dia.
Seusai lamaran tersebut berbagai pemberitaan tentang COVID-19 mulai meresahkan masyarakat Indonesia, termasuk Miko sendiri. Ia sempat terpikir jika niat baiknya tak bisa diwujudkan hingga berujung pembatalan.
"Di awal April itu mulai berita COVID-19 di Indonesia, sempat ngeri juga takut dibatalin atau gimana sama KUA. Alhamdulillah sebelum ada COVID-19 ini kita sudah urus ke KUA jadi kita kurang lebih 1 bulan sebelum hari H itu sudah urus dokumen untuk nikah," terangnya.
ADVERTISEMENT
Gejolak COVID-19 yang kian hari kian membesar hingga akhirnya Kota Tangerang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat Miko bersedih hati. Pasalnya kedua orang tua tak bisa hadir untuk mendampingi di hari istimewanya.
"Pas mendekati hari H, ternyata makin banyak korban kasus COVID-19 apalagi di Tangerang. Apalagi sekarang PSBB dan ada pos-pos pemeriksaan, sempat galau sedih juga karena orang tua gak bisa datang," urai dia.
"Di satu sisi prosesnya dimudahkan, di sisi lain ada COVID-19 yang buat orang tua gak bisa datang. Dibilang senang ya senang menikah, tapi ya sedih juga," imbuh Miko.
Meski demikian, pesatnya perkembangan teknologi membuat Miko tak tinggal diam. Ia kemudian menghubungi temannya yang berada di Lampung untuk bisa meminjamkan laptop.
ADVERTISEMENT
"Jadi dibantu oleh teman, namanya Nazar dia punya laptop di sana, karena di rumah gak punya laptop. Jadi dibantu teman di sana untuk perantara pakai Zoom (aplikasi layanan telekonferensi)," katanya.
Akhirnya akad dilangsungkan di mana kedua orang tua Miko dapat menyaksikan anaknya menikah melalui laptop dengan layanan aplikasi Zoom di Lampung, sedangkan Miko menikah di kediaman Rara yang berlokasi di Tangerang.
Orang tua Miko yang menyaksikan pernikahan anaknya melalui layanan telekonferensi zoom | Foto: Micco Elfandi
"Di hari H saya sebagai operator juga, jadi lucunya saya mempelai sekaligus operator Zoom itu bermodal mouse bluetooth dari jarak jauh sambil mengendalikan aplikasi Zoom. Teman saya Nazar dengan keluarga besar sudah ngumpul lihat proses dari awal. Jadi semuanya terekam by Zoom," beber dia.
Miko beserta istri sudah merencanakan ketika akad pernikahannya akan mengundang salah satu ustaz. Namun lagi-lagi karena virus Corona sang ustaz hanya bisa menasihati kedua mempelai melalui layanan Zoom.
ADVERTISEMENT
"Memang kita rencana dari awal kita ingin mengundang salah satu ustaz cukup terkenal, Ustaz Umar Mitha untuk datang memberi nasihat pernikahan karena rumah beliau di Bekasi dan saya di Tangerang itu lebih susah lagi. Akhirnya saya minta ke ustaznya untuk memberi nasihat by Zoom juga," katanya.
Micco Elfandi alias Miko (kanan) dan Nurul Humaira alias Rara (kiri) usai melaksanakan akad nikah di Tangerang, Banten | Foto: Micco Elfandi
Menurutnya pernikahan di tengah pandemi ini menjadi pengalaman yang tak akan pernah terlupakan. Sedih, haru, senang Miko rasakan di kala kata sah terucap dari para saksi.
"Jadi suatu pengalaman juga menikah prosesi secara online. Tapi InsyAllah setelah COVID-19 kita mau adakan resepsi, semoga orang tua bisa datang karena sekali seumur hidup, masa orang tua gak dateng rasanya gimana gitu, foto bareng orang tua pun gak ada," papar dia.
ADVERTISEMENT
Keluarganya merencanakan jika resepsi akan digelar setelah pandemi COVID-19 selesai. "InsyAllah COVID-19 ini selesai kita sesuai dengan rencana awal habis lebaran haji semua clear dan resepsi," pungkasnya.(*)
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
--------------------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.