Konten Media Partner

Cerita Salma Partisipan Pemira FKIP Unila: Baru Bisa Nyoblos Setelah Antre 6 Jam

22 Desember 2023 20:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiwa FKIP Unila yang berpartisipasi dalam Pemilihan Raya Unila di FKIP. | Foto: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiwa FKIP Unila yang berpartisipasi dalam Pemilihan Raya Unila di FKIP. | Foto: Ist
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Mahasiswi FKIP Unila menceritakan kekesalan dan kekecewaannya berpartisipasi dalam Pemilihan Raya Unila di FKIP, Jumat (22/12).
ADVERTISEMENT
Mahasiswi tersebut bernama Salma Qanita, dari prodi Pendidikan Biologi angkatan 2021. Ia menceritakan pemira ini seharusnya dimulai pukul 8.00 WIB, namun ia baru bisa mencoblos pada pukul 14.05 WIB dikarenakan ketidakkondusifan yang terjadi di luar kendali.
"Saya datang dari jam 7.56 WIB, tapi baru nyoblos jam 14.05 WIB," katanya saat ditemui Lampung Geh di FKIP Unila.
Ia mengeluhkan pemira ini tidak berjalan dengan profesional, banyak terjadi masalah tetapi tidak mendapatkan solusi yang benar.
"Rasanya capek, soalnya sumpek-sumpekan, antri panjang sepanjang lorong, panas, kesel, panitia teriak-teriak gajelas, ga kondusif banget deh, campur aduk, sesek napas, klo orang yg lemah pernapasan nya bisa aja pingsan," keluhnya.
Sebelum diadakan pemira ini, sudah diadakan briefing yang dimana panitia menjelaskan mekanisme pemilihan saat pemira berlangsung. Namun menurutnya, pada kenyataannya banyak sekali kekurangan yang memperlihatkan ketidaksiapan nya acara ini, contohnya seperti kurangnya TPS yang membuat mahasiswa FKIP dari Metro tidak dapat mengambil hak suara.
ADVERTISEMENT
Salma berharap Pemira selanjutnya harus lebih profesional, bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi, dan transparansi perhitungan suara lebih di tingkatkan lagi.
"Harapan ke panitia harus bisa lebih profesional, bisa menyelesaikan masalah dari setiap yg terjadi di lapangan, transparansi lebih di tingkatkan lagi," ungkapnya.
Ia juga berharap kepada Dekan dan Rektor agar lebih mempertegas dan memantau dalam pelaksanaan acara ini.
"Harapan ke dekan dan rektor, lebih di pertegas dan di pantau lagi panitia nya" pungkasnya.
Diketahui, Unila sedang melaksanakan pemilihan raya (Pemira) untuk menentukan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unila tahun 2023. Kedua pasangan calon (Paslon) tersebut, yakni Paslon nomor urut 1 Ahsanul Khotam-Zaid Aiman Abdul dan Paslon nomor urut 2 Bani Safi'i-Alvin Rahmat Dani. (Dita/Put)
ADVERTISEMENT