news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

DAMAR Lampung Selenggarakan Training Paralegal bagi Konselor Feminis Muda

Konten Media Partner
1 November 2022 21:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Fitrianita Damhuri. | Foto: DAMAR Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Fitrianita Damhuri. | Foto: DAMAR Lampung
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Lembaga advokasi perempuan DAMAR menyelenggarakan training paralegal bagi konselor feminis muda di Wisma Chandra, 1 - 3 November 2022.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dihadiri 24 kader perempuan dan laki-laki muda yang merupakan pendamping di komunitas dari berbagai isu.
Ana Yunita Pratiwi, Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR menyampaikan kegiatan ini diinisiasi untuk merespons persoalan kekerasan terhadap perempuan di Provinsi Lampung.
Berdasar data simfoni Provinsi Lampung, Kekerasan banyak dialami di rentang usia 13 - 24 tahun, sedang data DAMAR Perempuan dari pengaduan dan monitoring, korban terbanyak usia anak di bawah 18 tahun sampai dengan 24 tahun. Berdasar pengalaman DAMAR perempuan, masih banyak korban yang tidak berani untuk melaporkan kasusnya.
"Harapannya upaya yang dilakukan saat ini bisa didukung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung," kata Ana.
Training paralegal dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Fitrianita Damhuri. Dalam sambutannya korban usia muda akan lebih nyaman jika bercerita dengan teman sebaya dibandingkan dengan guru, dosen dan orang tua.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan training paralegal harapannya peserta bisa mendapatkan wawasan mengenai hak hak seseorang serta pengetahuan soal penanganan untuk korban kekerasan. Jika selama pendampingan membutuhkan layanan psikolog, konselor dan kesehatan bisa menyampaikan ke UPTD PPA Provinsi Lampung," kata Fitrianita.
"Angka kekerasan selama tahun 2022 ini sudah mencapai 300 lebih dan masih banyak kasus yang belum tercatat atau melaporkan sehingga harapannya teman-teman yang mengikuti training ini bisa menjangkau korban. Pola kekerasan saat ini berkembang melalui media online yang disebut KBGO berupa ancaman atau pemerasan. Harapannya peserta yang hadir pada hari ini bisa menyampaikan informasi lebih luas dengan teman teman yang lain," tambah Fitrianita.
Dengan hadirnya komunitas yang rentan seperti OPSI, IPPI dan HWDI, Fitrianita berharapa bisa menjadi sebuah informasi baru jika ada kekerasan akan melaporkan ke mana.
ADVERTISEMENT
Fitrianita berharap semakin banyak generasi muda yang sadar akan kekerasan maka juga akan lebih baik.
"Kami sangat terbantu dengan adanya teman-teman sehingga bisa menjadi penggerak untuk yang lainnya. Semoga bisa berjalan dengan baik dan membawa dampak yang maksimal. Untuk menjadikan lampung menjadi provinsi layak anak maka dimulai dari kita semua," pungkasnya. (**)