Digeledah, Ketua RT Sebut Tidak Ada Benda Mencurigakan di Rumah SH

Konten Media Partner
11 Juni 2019 18:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penggeledahan rumah oleh polisi | Foto : Amston Probel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penggeledahan rumah oleh polisi | Foto : Amston Probel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Setelah terduga teroris berinsial AA (30) berhasil diamankan, petugas langsung melakukan penggeledahan di rumah tempat terduga menginap.
ADVERTISEMENT
Ketua RT 05, Lingkungan II, Kelurahan Jagabaya 2, Kecamatan Way Halim, M. Tauhid mengatakan, saat digeledah Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri tidak menemukan benda mecurigakan di rumah kontrakan kerabat terduga yakni SH.
"Pada Senin (10/6) jam 9 pagi, Bapak yang dari Mabes itu ke rumah lagi. Dia bilang 'makasih Pak RT, yang kami cari sudah diamankan, sekarang sudah di Mako Brimob, cuma saya minta tolong dampingi petugas kami mau geledah rumah ini," katanya kepada Lampung Geh, Selasa (11/6).
Namun penggeledahan itu tidak langsung dilakukan, petugas dari Mabes Polri itu menuturkan untuk menunggu anggota polisi dari Polsek setempat.
"Itu polisi yang pakaian dinas yang dateng dari Polsek Sukarame. Langsung dari Kapolsek, Wakapolsek dan Kanit Reskrim," ujar Tauhid.
ADVERTISEMENT
Saat dirinya ikut masuk ke dalam rumah kerabat terduga, Tauhid menjelaskan bahwa petugas hanya menggeledah kamar yang digunakan AA untuk menginap.
"Kami periksa itu gak ada apa-apa hanya tas ransel kaya anak sekolah yang dibawa AA. Itu cuma isi baju kaos 2, plat nomor motor dengan kode AD ada 2, kunci motor 1, casan HP 1, HP jadul 1, sama kantong plastik sudah terlipat rapi. Cuma itu aja isinya," jelasnya.
Dirinya membantah bahwa petugas menemukan berbagai buku-buku seperti yang diberitakan media.
"Makanya saya baca itu ada ketemu buku-buku itu gak ada, karena yang saya saksikan gak ada buku-buku di tas itu. Sudah selesai di geledah, polisi pulang saya gak tau lagi jalan ceritanya," pungkasnya.(*)
ADVERTISEMENT
---
Laporan reporter Lampung Geh Obbie Fernando
Editor : M Adita Putra