Disebut Dapat Ploting Proyek, Ketua DPRD Mesuji Membantah

Konten Media Partner
11 Juli 2019 19:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPRD Mesuji, Fuad Amrullah (batik biru), saat ditanya Jaksa KPK soal ploting proyek untuk dirinya, Kamis (11/7) | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRD Mesuji, Fuad Amrullah (batik biru), saat ditanya Jaksa KPK soal ploting proyek untuk dirinya, Kamis (11/7) | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pernah disebut mendapat ploting proyek pada Dinas PUPR Mesuji, Ketua DPRD Mesuji, Fuad Amrullah, membantahnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkannya dalam sidang korupsi fee proyek infrastruktur pada Dinas PUPR Mesuji atas terdakwa Bupati Mesuji Nonaktif, Khamami; Adik Bupati Mesuji, Taufik Hidayat, dan Sekretaris Dinas PUPR Mesuji, Wawan Yunarwanto, yang berlangsung di Pengadilan Tipikor Tanjungkarang.
Berikut percakapan antara Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK), Wawan Yunarwanto, dengan Fuad Amrullah :
Wawan : Terkait dengan pengawasan penggunaan anggaran, itu apa sampai ke pelaksanaan anggaran pengawasannya?
Fuad : Kita tidak sampai ke teknis, hanya setelahnya sampai penyerapan anggaran tersebut.
Wawan : Apakah anda di DPRD pernah mendapat ploting proyek?
Fuad : Saya tidak pernah menerima, kita fokus saja tentang penggunaan anggaran dan penyerapan anggaran.
Wawan : Kenal dengan Maidarmawan (orang kepercayaan Taufik Hidayat)?
ADVERTISEMENT
Fuad : Saya tahu muka, itu temannya Taufik (Hidayat).
Wawan : Paying (nama panggilan, Farikh Basawad) tahu tidak?
Fuad : Saya tahu, dia supir Pak Bupati.
Wawan : Rijon (timses Khamami) tahu tidak?
Fuad : Dia sama-sama orang politik, kebetulan saya Ketua Nasdem Mesuji. Saya bertemu dia di kompetisi Pilkada.
Pertanyaan dilanjutkan oleh Anggota JPU KPK, Subari Kurniawan.
Subari : Tahu soal nota dinas?
Fuad : Terkait dengan noda dinas ini, setahu saya untuk mencairkan anggaran.
Subari : Kaitannya dengan Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan) yang membengkak itu coba saudara jelaskan.
Fuad : Silpa itu membengkak karena beberapa hal seperti putus kontrak.
Subari : Ada saksi yang bilang, bahwa ada anggaran yang dipotong 25 persen, pada akhrinya itu menjadi Silpa. Saudara tahu gak?
ADVERTISEMENT
Fuad : Tidak.
Subari : Ada beberapa saksi, bahwa ada ploting atas nama Ketua Dewan, apa pernah mendengar?
Fuad : Sama sekali tidak.
Subari : Apa tahu ada komitmen fee dari rekanan?
Fuad : Tidak tahu.
Subari : Jadi saudara tidak pernah mendengar atau menerima mendapat ploting itu?
Fuad : Tidak pernah pak.(*)
---
Laporan reporter Lampung Geh Obbie Fernando
Editor : Asa Nirwana