Disebut Minim RTH, Begini Tanggapan Wali Kota Bandar Lampung

Konten Media Partner
15 Oktober 2020 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Herman HN saat diwawancarai awak media terkait ketersediaan RTH di Kota Bandar Lampung, Kamis (15/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Herman HN saat diwawancarai awak media terkait ketersediaan RTH di Kota Bandar Lampung, Kamis (15/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Isu lingkungan hidup menjadi topik dalam debat Calon Wali Kota Bandar Lampung semalam, Rabu (14/10), Kota Bandar Lampung disebut ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) hanya 11,8 persen.
ADVERTISEMENT
Dalam debat publik calon wali kota Bandar Lampung yang berlangsung semalam, isu lingkungan hidup turut menjadi topik pembahasan. Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota Provinsi Lampung ini dinilai minim RTH.
Dikutip dari Catatan Akhir Tahun 2019 Walhi Lampung, selama lima tahun terakhir RTH di Kota Bandar Lampung tidak ada penambahan dan bahkan cenderung berkurang. Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandar Lampung baru terpenuhi 11,08% yang merupakan masih jauh dari angka ideal yang seharusnya ruang terbuka hijau publik idealnya minimal 20%.
Hal ini disebabkan oleh alih fungsi dan bahkan hilangnya tempat-tempat yang awalnya menjadi RTH kemudian beralih fungsi menjadi gedung bisnis dan kantor, tempat wisata dan ada yang menjadi lokasi pertambangan batu dan tanah.
ADVERTISEMENT
RTH di Kota Bandar Lampung masih belum maksimal dan perlu pengawasan baik perawatan lingkungan maupun peruntukannya. Hal ini disebabkan oleh alih fungsi bahkan hilang, tempat-tempat yang awalnya menjadi RTH menjadi gedung bisnis dan kantor. RTH di dalam kota juga setidaknya dapat menekan perubahan iklim, sehingga RTH mampu menjadi mitigasi dalam laju emisi gas rumah kaca terutama di wilayah perkotaan.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN tidak memungkirinya.
"Ya tanah kita nggak ada, mau menggusur orang, harganya mahal-mahal. Mau pelebaran jalan mahal harganya, paling rendah Rp 5 sampai 7 juta," ujar Herman.
Isu lingkungan hidup, terutama RTH yang menjadi perbincangan menarik dalam debat publik calon wali kota semalam memang bukan persoalan mudah. Begitu juga bagi calon wali kota yang dinilainya belum ada pencapaian.
ADVERTISEMENT
"Cuma gede omong aja orang-orang yang nggak ngerti, tanpa melihat kenyataan. Disangkanya membangun ini gampang, apa yang sudah mereka bangun, tapi menyalahkan orang," tandasnya. (*)