Gubernur Lampung Ajak Perbankan Bangun Sinergitas Sukseskan PKPB

Konten Media Partner
12 Desember 2019 22:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Koordinasi Sinergitas Layanan Perbankan Dengan Program Kartu Petani Berjaya, Kamis (12/12) | Foto : Humas Pemprov Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Koordinasi Sinergitas Layanan Perbankan Dengan Program Kartu Petani Berjaya, Kamis (12/12) | Foto : Humas Pemprov Lampung
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak seluruh unsur perbankan di Provinsi Lampung merapatkan barisan membangun sinergitas menyukseskan Program Kartu Petani Berajaya (PKPB).
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Arinal dalam Rapat Koordinasi Sinergitas Pelayanan Perbankan dengan Progran Kartu Petani Berjaya di Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Kamis ( 12/12).
Rakor ini diikuti Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan; Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung, Indra Krisna; Ketua pelaksana PKPB, M. Yusuf S. Barusman dan seluruh OPD dan stakeholder terkait; termasuk Direktur Bank Lampung, Pimpinan Cabang PT. Bank Negara Indonesia, Branch manager PT. Bank Tabungan Negara ( Persero ) Tbk. Provinsi Lampung, juga, Area Head Manager Bank Mandiri dan Pimpinan Bank Rakyat Indonesia Provinsi Lampung.
Menurut Arinal, selama ini petani masih sulit mendapatkan akses permodalan melalui kredit usaha rakyat.
"Hal Ini disebabkan oleh minimnya informasi mengenai petani sebagai calon debitur dalam Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) dan tidak tersedianya agunan tambahan sebagai salah satu syarat penyaluran KUR, dan hari ini saya harapkan kita semua menemukan solusi terhadap hal ini," ujar Arinal.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Arinal memberi arahan perlunya sinergitas yang dibangun dengan kalangan Perbankan terutama dalam hal sinergitas sistem masing-masing bank yang mendukung terlaksananya Program KPB untuk layanan e-money dan e-payment.
Selain itu, strategi penggunaan link dan QRIS dalam penetrasi literasi dan inkuisi pada tingkat petani. Juga, validasi data alokasi KUR di masing-masing bank dari Provinsi sampai kepada layanan terakhir, alokasi data KUR sektor pertanian di seluruh bank dan CSR bank. Semua diharapkan dapat dialokasikan untuk pemberdayaan petani.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Lampung Budiharto Setyawan menyampaikan informasi dari sektor pertanian yang menurun dari tahun ke tahun dari data pertanian terakhir 28% perindustrian 19 %, perdagangan 12%. Namun dilihat dari pertumbuhannya pertanian 0,65%, perdagangan 7,79%.
ADVERTISEMENT
“Melihat data-data tersebut, PKPB akan menjadi jawaban bagi peningkatan kesejahteraan petani melalui peningkatan perekonomian petani. dalam hal ini Bank Indonesia berkepentingan terhadap suksesnya program di sektor pertanian, karena hal tersebut langsung terkait dengan pengendalian inflasi,“ kata Budiharto.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Bandar Lampung (UBL) yang juga Ketua pelaksana PKPB M. Yusuf S. Barusman menjelaskan kemiskinan Lampung 12,62% peringkat 4 Sumatra menurut BPS Maret 2019.
Komposisi penduduk miskin perkotaan 8,92% dan pedesaan 14,27%. Permasalahan petani kepemilikan lahan, modal, keterampilan teknologi, mentalitas, kebijakan, informasi pasar dan tata niaga. Menurut Yusuf, pentingnya program KPB sebagai strategi penyelesaian permasalahan secara terstruktur, sistematis, dan terintegrasi.
“Saya setuju dengan Pak Gubernur bahwa KUR kita fungsikan untuk ekonomi rakyat," kata Yusuf.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut Direktur Bank Lampung, Pimpinan Cabang PT. Bank Negara Indonesia, Branch Manager PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Provinsi Lampung, Area Head Manager Bank Mandiri, Pimpinan Bank Rakyat Indonesia menyatakan kesiapannya bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Lampung dan menyukseskan Program Kartu Petani Berjaya.
Untuk diketahui Program Kartu Petani Berjaya merupakan program unggulan untuk mendorong kesejahteraan petani di Lampung. Caranya dengan memberikan solusi kepada petani untuk mengatasi kebutuhan sarana produksi, akses keuangan, pembinaan manajemen usaha dan teknologi, penanganan panen dan pasca panen, pemasaran hasil. Bahkan juga menyediakan jaminan sosial dan beasiswa pendidikan bagi anak petani berprestasi yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi bidang pertanian. (**)