Gubernur Lampung Tegaskan Gabah dari Lampung Tak Boleh Dijual ke Luar Daerah

Konten Media Partner
16 Februari 2024 20:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi diwawancarai usai menggelar rapat koordinasi menyikapi langka dan naiknya harga beras. | Foto : Galih Prihantoro/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi diwawancarai usai menggelar rapat koordinasi menyikapi langka dan naiknya harga beras. | Foto : Galih Prihantoro/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menegaskan jika gabah yang diproduksi dari Lampung tidak boleh dijual ke luar daerah Lampung.
ADVERTISEMENT
Dia pun meminta satgas pangan dan jajaran terkait lainnya untuk memperketat pengawasan pendistribusian gabah di Lampung.
Hal itu disampaikan Arinal usai menggelar rapat koordinasi bersama Bank Indonesia (BI) dan Bulog Kanwil Lampung di Gudang Bulog, Campang Raya, Bandar Lampung, pada Jumat (16/2).
"Saya akan ambil kebijakan, ini ada satgas pangan, Polda dan Dishub yang akan mengawasi agar gabah tidak boleh dijual keluar daerah, tapi beras silakan," kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Dia juga menjelaskan sebenarnya sejak tahun 2017, Lampung telah memiliki aturan tentang pembatasan pengiriman gabah keluar Lampung.
"Di dalam pergub maupun perda, gabah itu tidak boleh dijualbelikan keluar provinsi, yang boleh adalah beras, artinya stok pangan kita tetap terjamin tersedia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, peningkatan pengawasan ini dilakukan agar stok ketersediaan beras di Lampung tetap terjaga dan terjamin. Hal ini juga menyikapi terkait adanya perkembangan kelangkaan beras.
"Beberapa hari ini memang ada perkembangan terkait dengan kelangkaan beras," ujarnya.
Dijelaskan Arinal, Lampung merupakan lumbung pangan dengan luasan lebih kurang 457 ribu hektare sawah dan lahan kering yang juga mencapai ratusan ribu hektare.
"Hari ini saya bersama Bank Indonesia dan Bulog kita rapat koordinasi bersama-sama dengan instansi terkait untuk membicarakan antisipasi jangan sampai beras kita sebagai lumbung pangan tetapi ada kesulitan," jelas dia.
Menurut Arinal, secara teknis Lampung sebagai lumbung pangan nasional kecil kemungkinan terjadi kelangkaan beras, namun hal itu bisa saja terjadi apabila ada persoalan dalam sistem perdagangan.
ADVERTISEMENT
"Secara teknis Lampung itu tidak akan mungkin mengalami kekurangan, tapi persoalannya bisa saja terjadi karena perdagangannya," ujarnya.
Di sisi lain, sebelum melakukan rapat koordinasi, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama jajarannya turut meninjau stok ketersediaan beras di gudang Bulog Campang Raya, Bandar Lampung. (Lih/Put)