Guru di Way Kanan, Lampung Keluhkan Oknum Wartawan yang Kerap Lakukan Intimidasi

Konten Media Partner
13 September 2021 20:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi guru saat mengajar di sekolah. | Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru saat mengajar di sekolah. | Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Way Kanan - Pemegang gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, guru, mengeluhkan akan adanya oknum wartawan yang mengganggu dan meresahkan.
ADVERTISEMENT
Tugas mulianya harus didampingi dengan berbagai perasaan resah dan tertekan akibat tindakan oknum yang mengaku sebagai wartawan.
"Pernah ada guru kepala sekolah yang wajahnya sampai dipegang oleh oknum-oknum pihak ketiga yang dia katakan mengaku dari pihak media," ujar salah seorang guru dalam reses yang dilakukan Anggota Komisi V DPRD Lampung Deni Ribowo, Jumat (10/9).
Anggota Komisi V DPRD Lampung Deni Ribowo saat diwawancarai awak media massa. | Foto: Bella Sardio/ Lampung Geh
Sementara itu, Anggota Komisi V DPRD Lampung Dapil Lampung Utara dan Way Kanan, Deni Ribowo menyatakan telah menyiapkan lembaga advokasi untuk para guru yang ada di Provinsi Lampung, termasuk Way Kanan.
Deni mengatakan, fungsi lembaga tersebut untuk memberikan perlindungan dan penyuluhan hukum kepada dewan guru secara gratis.
"Lembaga advokasi itu saya dirikan bersama teman-teman lawyer atau advokat yang ada di Provinsi Lampung dan Kabupaten Waykanan terutama untuk para guru yang sering mendapat intimidasi dari seorang yang diduga mengaku sebagai wartawan," kata Deni, Senin (13/9).
ADVERTISEMENT
Namun, pendampingan ini hanya untuk guru atau kepala sekolah yang mendapat intimidasi dari oknum yang mengaku dari media. Selain itu, berlaku juga apabila ada yang dilaporkan wali murid karena melakukan kekerasan fisik di sekolah.
"Tapi kami tidak akan melakukan pendampingan pada guru cabul, mencuri atau terlibat narkoba. Atau dengan fakta terlibat korupsi. Kami ingin memberi sumbangsih dan rasa terima kasih pada guru yang telah berbuat untuk para murid di negeri ini," ungkapnya.
Dalam hal ini, Deni mengharapkan para guru dapat terjamin kenyamanan mengajarnya tanpa ada intimidasi yang bisa mempengaruhi kualitas guru tersebut. (*)