Harga Cabai-Bawang Naik, Omzet Pedagang di Bandar Lampung Berbanding Terbalik

Konten Media Partner
7 Maret 2022 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bumbu dapur yang dijajakan pedagang di Pasar Pasir Gintung Kota Bandar Lampung, Senin (7/3). | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Bumbu dapur yang dijajakan pedagang di Pasar Pasir Gintung Kota Bandar Lampung, Senin (7/3). | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Semakin mendekati Bulan Suci Ramadan, harga cabai hingga bawang semakin naik. Namun, omzet para pedagang malah terbilang turun.
Tata, pedagang Pasar Pasir Gintung Kota Bandar Lampung, Senin (7/3). | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
Tata, pedagang Pasar Pasir Gintung mengungkapkan harga beli yang ia keluarkan semakin besar, tetapi pembeli semakin sepi. Hal ini menyebabkan keuntungan semakin menipis.
ADVERTISEMENT
"Pengaruh pendapatan, makin sedikit, pengeluaran naik," kata Tata saat ditemui Lampung Geh, Senin (7/3).
Menurutnya, kenaikan ini bukan karena mendekati Bulan Ramadan, tetapi cuaca yang tak mendukung pertumbuhan cabai maupun bawang.
"Ini kan musim hujan, jadi cuaca ini deh kayaknya yang buat naik cabai sama bawang," kata Tata.
"Soalnya, kalo naik karena mendekati lebaran belum sih, kan masih sebulan lagi. Biasanya nanti deket lebaran juga baik lagi," ungkapnya.
Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan adalah cabai setan, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih. Kenaikan bervariasi, hingga menginjak 100 persen.
"Cabai merah sekarang per kilogram harganya Rp 40 ribu. Kalau sebelumnya ya Rp 25-30 ribu," ungkapnya.
Untuk cabai rawit, lanjut Tata, kini sampai menginjak harga Rp 60 ribu per kilogram. "Kalau cabai rawit masih stabil sih, nggak jauh-jauh, antara Rp 50-60 ribu," imbuh Tata.
ADVERTISEMENT
Kemudian, harga bawang merah saat ini mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan, Tata mengatakan sebelum naik harga bawang putih sekitar Rp 30-35 ribu.
Terakhir, untuk bawang putih kini per kilogram mencapai Rp 28-30 ribu. "Kalo sebelum naik Rp 25 ribu per kilogram," kata Tata. (*)