Jalan Mayjend Ryacudu Kembali Bergelombang Pasca Perbaikan Sementara

Konten Media Partner
7 Mei 2019 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengedara motor menutup mata lantaran banyaknya debu yang berterbangan di Jalan Mayjend Ryacudu, Selasa (7/5) | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengedara motor menutup mata lantaran banyaknya debu yang berterbangan di Jalan Mayjend Ryacudu, Selasa (7/5) | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Setelah mengalami perbaikan sementara pekan lalu, Jalan Mayjend Ryacudu (Jalur Dua Korpri) kembali bergelombang, Selasa (7/5).
ADVERTISEMENT
Pantauan Lampung Geh, itensitas kendaraan yang melewati jalan Mayjend Ryacudu masih terlihat ramai lancar.
Terpantau mobil minibus, bus bahkan mobil truk besar bermuatan berat juga masih melewati jalan ini.
Akibatnya, jalan yang baru sepekan mengalami perbaikan sementara ini kembali bergelombang.
Selain itu, debu tebal yang berterbangan juga sangat mengganggu bagi warga sekitar dan para pengendara motor yang melintas.
"Debunya ganggu banget ini, jalannya parah," ujar Dean pengendara motor yang melintas di Jalan Mayjend Ryacudu.
Menurutnya, jalan yang menjadi akses ke pintu tol Kota Baru ini sudah seharusnya mengalami perbaikan permanen lantaran banyak kendaraan yang melintas.
"Kalau bisa diaspal ini, apalagi nanti mau lebaran pasti banyak yang lewat sini," ungkapnya.
Truk besar dengan muatan berat saat melintasi Jalan Mayjend Ryacudu, Selasa (7/5) | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
Serupa juga disampaikan Indra yang merasa tidak nyaman saat melintas di Jalan Mayjen Ryacudu ini.
ADVERTISEMENT
"Yaa gimana, namanya kita orang sini tiap hari sini jadi mau gak mau (kena debu)," ujarnya kepada Lampung Geh.
Dirinya mengharapkan pemerintah Provinsi Lampung segera memperbaiki secara permanen.
"Secepatnya aja dibagusin, biar enak lewat sini," harapnya.
Terlihat juga ada 3 unit kendaraan berat di bahu Jalan Mayjend Ryacudu yang tidak beroperasi.(*)
---
Laporan reporter Lampung Geh Obbie Fernando
Editor : M Adita Putra