Kakak Terduga Pembunuh Puluhan Kucing di Lampung: Dia Gangguan Jiwa

Konten Media Partner
2 Desember 2019 19:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lia (43) kakak kandung terduga pembunuhan kucing saat ditemui Lampung Geh, Senin (2/12) | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Lia (43) kakak kandung terduga pembunuhan kucing saat ditemui Lampung Geh, Senin (2/12) | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pesawaran - Beredar video viral terkait pembunuhan kucing secara massal di daerah Batu Menyan Baru, Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran menuai berbagai tanggapan.
ADVERTISEMENT
Atas peristiwa tersebut, Lampung Geh berusaha menelusuri langsung dengan mewawancarai Lia (43) yang merupakan kakak kandung dari terduga pembunuhan kucing yakni Jaelani (31).
Menurut keterangan Lia, dirinya tak mengetahui secara pasti jika adiknya membunuh belasan hingga puluhan kucing dengan cara yang sadis.
"Saya gak pernah lihat kalau adik saya bunuh kucing, memang saya pernah lihat kalau celananya ada darah aja," katanya saat di temui Lampung Geh di kediaman orang tuanya.
Dirinya mengaku jika hal tersebut baru diketahui ketika informasi sudah beredar luas di media maupun masyarakat sekitar.
"Baru-baru ini aja saya tahunya, setahu saya dia (terduga) gak benci sama kucing," ujar wanita tersebut.
Lia hanya mendapatkan informasi dari orang di sekitarnya jika adiknya telah membunuh kucing dan membuangnya di sekitar pantai.
ADVERTISEMENT
"Saya gak tahu kalau adik saya bunuh kucing, paling ada orang-orang ngomong 'Tuh ada kucing ninggal, adik kamu yang bunuh', gitu aja," terangnya.
Sebelumnya, terduga Jaelani pernah merantau sebagai nelayan di Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Ketika pulang dari merantau, Lia mengaku jika Jaelani mengalami perubahan sikap.
"Dia pulang dari merantau di Labuhan Maringgai, Lampung Timur pulang langsung kayak gitu (diduga gangguan jiwa)," ungkap Lia.
Setidaknya, Jaelani sudah 6 tahun diduga mengalami gangguan kejiwaan. Pihak keluarga juga sempat mengobatinya secara tradisional namun membuahkan hasil.
"Kalau gangguan kejiwaan benar sudah ada 6 tahunan, pernah saya obatin sih, tapi ke orang pintar saja. Sekarang masih kayak gitu. Dia juga baik-baik saja sama keluarga, gak pernah neko-neko (aneh-aneh)," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Kesehariannya, Jaelani hanya menonton televisi di rumah Lia ataupun di rumah orang tuanya. Namun saat ini terduga masih berada di laut untuk mencari ikan.
"Keseharian adik itu kadang di rumah saya nonton bola di TV, kadang di rumah ibunya di sini. Kalau sekarang pergi ke laut lagi nelayan, sudah 2 malam ini belum pulang," paparnya.
Lia menjelaskan sejak video viral tersebut beredar luas, Jaelani mendapat perhatian khusus dari pecinta kucing di Lampung,
"Ada orang-orang pecinta kucing itu datang ke sini, katanya mau ngurusin adik saya mau dibawa ke rumah sakit. Saya bersyukur terbantu dan senang," ucapnya.
Di balik kejadian ini semua menjadi hikmah baginya, Ia mengucapkan terimakasih kepada Cat Rescue Lampung yang sudah turut membantu akan membawa adiknya ke Rumah Sakit Jiwa.
ADVERTISEMENT
"Saya terimakasih kepada pecinta kucing, dengan adanya kejadian ini adik saya mau dibawa ke rumah sakit untuk disembuhin," pungkasnya.(*)