news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kapal WNA Dirampok saat Berlayar di Perairan Sumsel, Mesin Kapal Ikut Dibawa

Konten Media Partner
27 Mei 2020 22:20 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal WNA (tengah) berjenis Yacht bernama Hoopla yang menjadi korban perampokan saat berlayar di perairan Indonesia, Jumat (22/5) | Foto: Dok. Polda Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Kapal WNA (tengah) berjenis Yacht bernama Hoopla yang menjadi korban perampokan saat berlayar di perairan Indonesia, Jumat (22/5) | Foto: Dok. Polda Lampung
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Tulang Bawang - Kapal layar milik warga negara asing (WNA) berjenis Yacht bernama Hoopla yang dinahkodai Kadeus Nobisqi (70) warga Australia dirampok saat akan berlayar menuju Batam.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, mengatakan korban sebelumnya telah melakukan pelayaran dari Australia hendak menuju ke Batam seorang diri.
"Kadeus bertolak dari Australia menuju Batam dulu. Setelah sampai di Batam, Kadeus melanjutkan perjalanan menuju ke Jakarta. Diduga ke Jakarta untuk menjual kapalnya," kata Pandra kepada Lampung Geh, Rabu (27/5).
Namun saat melakukan pelayaran ke perairan Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatra Selatan, Kadeus didatangi oleh kawanan pelaku dan langsung mengambil barang-barang yang ada di dalam kapal korban termasuk mesin kapal.
"Itu tanggal Jumat, 22 Mei 2020 sekitar pukul 24.00 WIB. Dari keterangan korban, pelaku diduga berjumlah sepuluh orang," ucapnya.
Petugas saat meminta keterangan kepada Kadeus Nobisqi (baju kuning) yang merupakan korban perampokan di kapal, Jumat (22/5) | Foto: Dok. Polda Lampung
Saat melancarkan aksi perampokan, empat pelaku membawa senjata api sehingga korban hanya dapat merelakan barang-barangnya dibawa oleh pelaku.
ADVERTISEMENT
"Empat dari sepuluh orang pelaku diduga membawa senjata api, sehingga korban tak bisa berbuat apa-apa," ungkap dia.
Setidaknya ada beberapa barang berharga yang dibawa oleh para pelaku termasuk juga uang tunai sebesar 700 dolar Australia.
"Uang 700 dolar Australia, GPS, alat navigasi, handphone Iphone, BBM, dokumen kapal, paspor, bahan makanan, dan alat masak juga diambil oleh kawanan pencuri. Termasuk kemudi kapal, dinamo starter, serta accu," beber Pandra.
Dirinya menuturkan, jika korban sempat menekan tombol alat keselamatan pelayaran EPIRB (Emergency Position Indicating Reported Beacon) namun tak bisa lantaran alat yang digunakan sebagai sumber listrik pun raib dibawa kawanan tersebut.
"Tetapi signal emergency tersebut diterima oleh IMO (International Maritime Organization) dan diteruskan kepada Kedubes Australia di Jakarta, kemudian pihak Kedubes Australia meneruskan info tersebut kepada instansi terkait," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Karena kapal tak bisa berlayar, korban terpaksa terombang-ambing di tengah laut selama lima hari hingga masuk di perairan Kuala Teladas, Tulang Bawang dan ditemukan oleh pihak berwajib pada Senin (25/5).
"Kemudian anggota Ditpolair Polda Lampung bersama Polres Tulang Bawang menggunakan Kapal Polisi nomor Lambung 2001 bergerak menuju titik koordinat di mana korban berada," jelas dia.
Pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan dengan Ditpolair Polda Sumatra Selatan melalui Kasatpolair OKI Polda Sumatera Selatan untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Karena TKP tindak pidana terjadi di Sumsel, jadi ditindaklanjuti di sana sesuai wilayah yuridisnya," ucapnya.
Sementara ini, Satpolair Polres OKI telah mengamankan barang bukti berupa GPS, perahu 8 PK, televisi, perahu stainless tanpa mesin, tali kapal, layar kapal, dan alat pemancar sinyal/EPIRB.
ADVERTISEMENT
"Tersangka sudah melarikan diri, saat ini masih pengejaran," ujar dia.
Meski demikian, korban tak mengalami tindak kekerasan dari kawanan perampok tersebut walaupun barang berharga diambil oleh para pelaku.
"Korban saat ini dalam kondisi baik dan tidak mengalami luka, saat ini masih di atas kapal dan kami supply bahan pokok makanan," pungkasnya.(*)
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.