Kembali Jadi Zona Merah Corona, Begini Penjelasan Kadinkes Bandar Lampung

Konten Media Partner
21 Oktober 2020 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli saat diwawancarai awak media, Rabu (21/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli saat diwawancarai awak media, Rabu (21/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Bandar Lampung kembali menjadi zona merah kasus COVID-19, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) setempat sebut protokol kesehatan harus diperketat, Rabu (21/10).
ADVERTISEMENT
"Iya, kembali jadi zona merah, karena banyak kasus positif COVID-19. Tapi mungkin sehari dua hari berubah lagi, mudah-mudahan menurun. Itu memang yang menentukan dari pemerintah pusat yang dirilis oleh Pemprov (Lampung)," ujar Edwin.
Selain banyaknya pasien terpapar COVID-19 di Bandar Lampung, yang saat ini sejumlah 593 kasus, juga karena tingginya kasus kematian pasien positif.
"Langkah antisipasi seperti biasa kita lakukan, protokol kesehatan tetap kita patuhi. Selain itu, angka kematian kita banyak, kasus yang positif banyak. Mudah-mudahan besok berubah," tambah Edwin.
Kasus positif yang semakin tinggi dengan penambahan setiap harinya, menurut Edwin dikarenakan banyaknya swab yang dilakukan.
"Di Bandar Lampung sudah banyak swabnya mandiri, sudah boleh swab mandiri, sehingga banyak kasusnya. Tapi nggak papa, awalnya memang meningkat, tapi kita harap akan menurun," kata Edwin
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Edwin menilai saat ini penerapan protokol kesehatan di Lampung tidak terlalu ketat. "Kita lihat di Lampung itu sudah agak kendor (protokol kesehatan), tapi Tim Satgas siang malam sudah melakukan penertiban protokol kesehatan," ungkapnya.
Terkait kian bertambahnya jumlah kasus pasien positif di Bandar Lampung, Edwin menyebut kapasitas ruangan di sejumlah rumah sakit di Bandar Lampung masih memadai. "Ketersediaan ruangan InsyaAllah masih cukup, karena kebanyakan menjalani isolasi mandiri," pungkas Edwin. (*)