Kontainer Sampah Rusak, DLH Kota Bandar Lampung Ganti 8 Kontainer Baru

Kontainer Sampah DLH Kota Bandar Lampung. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung mengganti delapan kontainer sampah yang sudah tidak layak pakai.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala DLH Bandar Lampung, Budiman. Ia mengatakan bahwa kontainer baru itu telah ditaruh di enam TPS (Tempat Penampungan Sampah).

"Sudah ada 8 kontainer sampah baru, kontainer itu ditaruh di enam TPS di Bandar Lampung sejak 17 Oktober 2022," kata, Rabu (19/10).

Budiman menjelaskan kontainer baru itu telah ditempatkan di TPS Bandar Lampung di antaranya, dua unit kontainer di Rajabasa, dua unit di Tanjung Karang Pusat (Hanoman dan Cuk Nyak Dien), satu unit di Panjang, satu unit di Jagabaya Way Halim, satu unit di Tanjung Senang, dan satu unit lainnya di Sukarame, UIN.

"Jadi yang sudah rusak kami tidak gunakan lagi. Kalau yang rusak tapi masih bisa digunakan nanti kami akan perbaiki secara berkala. Dananya sudah diajukan ke Pemkot Bandar Lampung," kata dia.

Kontainer Sampah DLH Kota Bandar Lampung. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh

Selain itu, Budiman menuturkan pihaknya mengusulkan anggaran tambahan perbaikan kontainer sebesar Rp 100 juta kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung.

"Nanti dana itu akan dihitung lagi cukup untuk perbaikan berapa unit kontainer, karena kan kerusakannya itu tidak sama. Kita perbaiki tergantung besaran uang yang turun dari Pemkot," jelasnya.

Ia pun berharap kepada petugas kebersihan untuk merawat kontainer-kontainer baru tersebut agar bisa bertahan lebih lama.

"Untuk petugas kebersihan, termasuk driver, setelah buang sampah ke Bakung ya harap dibersihkan lagi kontainernya," ucap dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, Budiman. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh

Budiman juga meminta kepada petugas kebersihan untuk tidak membawa sampah sampai kelebihan muatan karena dapat membahayakan warga yang melintas.

"Jangan bawa sampah sampai kelebihan muatan, karena itu juga membahayakan mereka dan warga yang melintas," pungkasnya. (*)