KPU Bandar Lampung Gelar Simulasi Pemungutan Suara Pilwalkot 2020 dengan Prokes

Konten Media Partner
21 November 2020 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang penyandang difabel tengah memasukan surat suara ke kotak suara, Sabtu (21/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Seorang penyandang difabel tengah memasukan surat suara ke kotak suara, Sabtu (21/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung gelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, Sabtu (21/11).
ADVERTISEMENT
Simulasi dimulai sejak pukul 07.00 WIB di halaman kantor KPU Bandar Lampung, di Jalan Pulau Sebesi Nomor 90, Sukarame, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung. Simulasi pemungutan dan penghitungan suara diikuti oleh masyarakat umum hingga petugas PPK.
Protokol kesehatan pencegahan COVID-19 juga diterapkan secara ketat dalam simulasi ini, sebagai gambaran situasi pemungutan suara Pilwalkot Bandar Lampung, 9 Desember 2020 mendatang. Petugas di TPS menggunakan masker dan juga sarung tangan.
Masyarakat yang telah mendapatkan undangan untuk simulasi pemungutan suara memasuki area TPS harus memakai masker, sebelumnya harus mencuci tangan dengan sabun di area pintu masuk TPS. Selanjutnya, sembari menunggu antrean, masyarakat telah disediakan tempat duduk yang sudah diatur jaraknya.
Situasi pemilih sedang menyalurkan hak suara pada bilik suara, Sabtu (21/11) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Kemudian, masyarakat menuju panitia pendaftaran dan sebelumnya dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun. Disediakan juga sarung tangan plastik untuk menyalurkan hak suara. Setelah mendapatkan surat suara simulasi, masyarakat langsung saja menuju bilik suara untuk menyalurkan hak pilihnya. Sebagai tanda telah menyalurkan hak suara, seperti biasa akan ditandai dengan tinta. Berbeda dari Pemilu sebelum pandemi, untuk menghindari kontak langsung, tinta akan diteteskan oleh petugas kepada masyarakat yang telah menyalurkan hak pilihnya.
Simulasi khusus untuk pemilih dengan suhu tubuh di atas 37 derajat, Sabtu (21/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Setelah tahapan penyaluran hak pilih selesai, masyarakat keluar melalui pintu terpisah dengan pintu masuk. Dan sarung tangan plastik yang digunakan saat mencoblos, dapat dibuang di tempat sampah yang disediakan oleh panitia. Selain itu, untuk menjaga keamanan di area TPS, juga dilakukan penyemprotan disinfektan setiap satu jam sekali oleh petugas.
Pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas terhadap para calon pemilih yang datang ke TPS simulasi KPU Bandar Lampung, Sabtu (21/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Dalam kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan suara di KPU Bandar Lampung juga disimulasikan bilik suara khusus bagi orang yang suhu tubuhnya melebihi 37 derajat, terpisah dengan bilik suara umum. Tim PPS akan membantu orang yang suhunya di atas 37 derajat, tentunya dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, baju hazmat, face shield, masker dan sarung tangan.
KPU Bandar Lampung gelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilwalkot menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, Sabtu (21/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Untuk penyandang difabel, akan dibantu boleh petugas TPS dalam melakukan setiap tahapannya menyalurkan hak pilihnya, kecuali saat berada di bilik suara. Sedangkan pemilih yang tengah menjalani isolasi mandiri, akan didatangkan dua orang dari penyelenggara dengan APD lengkap. Dua orag tersebut terdiri dariKPPS dan pengawas TPS.
ADVERTISEMENT
Komisioner KPU Kota Bandar Lampung Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan, Fery Triatmojo menjelaskan, pada simulasi ini ada dua hal yaitu protokol kesehatan dan sistem informasi rekapitulasi suara (Sirekap).
"Simulasi ini penting untuk menguji dua hal, protokol kesehatan di TPS, dan untuk mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada banyak tahapan. Kemudian, kita juga ingin menguji hal baru, yaitu aplikasi Sirekap untuk tahap penghitungan suara. Kita juga ingin mengevaluasi sinyal pada saat penyelenggaraan, serta kesiapan sistem," jelas Fery.
Sarung tangan plastik dibuang ke tempat sampah usai digunakan oleh pemilih, Sabtu (21/11) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Sementara jumlah calon digunakan pada simulasi ini ada 300 orang dari TPS 21 Sukarame, dan sebagian dari TPS penyelenggara. Sedangkan pasangan calon, teridiri dari enam pasangan calon sebagai simulasi.
Sedangkan besaran TPS yang digunakan dalam simulasi ini berukuran 8x10 meter. "Dengan ukuran ini, mungkin nanti beberapa TPS akan kesulitan mencari lokasinya. Namun, tempat yang kita upayakan sebagai TPS nanti seluas ini," pungkasnya. (*)
ADVERTISEMENT