Limbah Diduga Aspal Menyebar di Pesawaran sampai Lamsel, 3 Pulau Akan Dicek

Konten Media Partner
10 September 2021 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim penyidik Polda Lampung saat berada di TKP yang tercemar limbah diduga aspal. | Foto: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Tim penyidik Polda Lampung saat berada di TKP yang tercemar limbah diduga aspal. | Foto: Ist
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Temuan limbah diduga aspal di pesisir pantai Kabupaten Pesawaran sampai Lampung Selatan diselidiki Polda Lampung.
ADVERTISEMENT
Limbah yang berwarna hitam tersebut mencemari sejumlah pesisir pantai di Lampung. Belum diketahui secara pasti limbah tersebut, tapi diduga merupakan aspal yang masuk kategori limbah B3 (Benda Beracun dan Berbahaya).
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung Kombes Pol Arie Rachman Nafarin menyatakan pihaknya sudah ke TKP untuk melakukan penyelidikan temuan limbah berwarna hitam tersebut.
"Dari kemarin sudah turun dan menelusuri pantai-pantai jika kemungkinan adanya dari perusahan-perusahan yang berkompeten mengakibatkan limbah ini," kata Arie, Jumat (10/9).
Ia menambahkan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait sumber dari limbah tersebut.
"Limbah tersebut ada di sepanjang pantai, seperti di daerah Pesawaran ada sedikit sampai ke Lampung Selatan juga ada sedikit tidak menumpuk namun merata. Dan kita masih terus mencari sumbernya apakah adanya proyek tapi belum ketemu," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kemungkinan, lanjutnya, limbah tersebut berasal dari pulau sekitar lokasi. Esok hari, tim penyidik akan menuju pulau-pulau untuk memastikan limbah tersebut.
"Kemungkinan besok ketika dapet kapal baru kita akan lakukan penyelidikan kembali," imbuhnya.
Arie menyebutkan ada 3 pulau yang akan ditelusuri. Namun, ia belum dapat memaparkan ketiga pulau pulau tersebut. "Akan mendatangi pulau-pulau untuk namanya saya lupa, namun ada sekitar 3 pulau yang akan ditelusuri," katanya.
Soal pengambilan sampel untuk melakukan pengujian, Arie mengatakan hal tersebut belum dilakukan.
"Sempel belum kita bawa ke laboratorium, karena pengambilan sempel perlu saksi dan ahli-ahli lainnya," tutupnya. (*)