Mencegah Penyebaran Berita Hoax Pemilu 2024, KPU Adakan Workshop Pencegahan Hoax

Konten Media Partner
23 November 2023 22:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mencegah Penyebaran Berita Hoax Pemilu 2024, KPU Adakan Workshop Pencegahan Hoax
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provisi Lampung mengadakan Workshop dalam rangka mencegah penyebaran berita Hoax pada Tahapan Pemilu Tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Bukit Randu, Bandar Lampung, pada hariini, Kamis (28/11), pukul 13.30 WIB-Selesai.
Dalam Kegiatan ini bertemakan "Strategi Pencegahan dan Penanganan Berita Hoax Pada Pemilu 2024".
Erwan Bustami selaku Ketua KPU mengungkapkan dilihat dari rilis Kominfo dari 272 juta penduduk Indonesia itu 77,2% penduduk Indonesia ini menggunakan Internet. Internet ini paling tinggi digunakan untuk Media Sosial 89,15%, Chatting Online 73,82% dan Shopping Online 21,26%.
Selanjutnya, dapat kita lihat bahwa penggunaan Internet paling banyak ada digunakan untuk Media Sosial senilai 89,15% dan sedangkan yang melakukan berita hoax ini banyak menyebar di Media Sosial.
Erwan berharap generasi gen Z dan Milenial pemilih dalam pemilu 2024 nanti dapat menggunakan internet untuk media sosial guna dapat melakukan pencegahan dan penanggulangan dalam pemilu 2024 untuk mencegah menyebar informasi hoax
ADVERTISEMENT
"Ini yang perlu kita antisipasi agar kita menyelenggarakan strategis dari Workshop ini dapat merumuskan alasan strategisnya apa untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan karena pada prinsipnya kita semua mencegah penyebaran hoax" ujarnya.
Dalam Kegiatan ini diisi oleh Narasumber Akademisi yakni Darmawan Purba, S.IP, M.IP selaku dosen Fisip UNILA memberikan materi terkait Sosialisasi, Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat.
Darmawan mengungkapkan bahwa dalam pemilihan umum kepentingan peserta Pemilu terhadap pemilih pemula berkaitan dengan suara, sedangkan bagi penyelenggara agar pemilih pemula berpartisipasi.
"Semakin banyak warga negara berpartisipasi, maka semakin banyaklah Legitimasinya besar" ucapnya.
Tambahnya Penyebab perilaku tidak memilih dalam Pemilu yang berlangsung selama 5Tahun sekali ini adalah kejenuhan politik, tidak adanya harapan yang lebih pasti, hilangnya kepercayaan masyarakat, kebutaan pada politik dan sistem politik yang ruwet serta hilangnya kepercayaan terhadap panitia penyelenggara.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu harapannya Dalam Pemilu 2024 ini juga kita bahwasanya tidak ada yang melakukan Golput (Golongan Putih) dan Non Voting.