Mengunjungi Desa Pahmungan Penghasil Damar di Lampung

Konten Media Partner
30 November 2019 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desa Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat, Jumat (29/11) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Desa Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat, Jumat (29/11) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pesisir Barat- Kabupaten Pesisir Barat Lampung tidak hanya terkenal dengan wisata pantainya, tetapi juga terkenal dengan potensi Damar Mata Kucing yang sekarang telah dijadikan sebagai objek wisata.
ADVERTISEMENT
Damar Mata Kucing atau yang memiliki nama latin Shorea Javanica merupakan pohon penghasil resin damar, yang dalam perdagangan dikenal sebagai damar mata kucing. Resin ini digunakan dalam industri cat, vernis, linoleum, juga dalam industri farmasi, kosmetika, serta bahan aditif pangan. Secara tradisional, damar dipakai untuk penerangan (lampu damar), memakai perahu dan keranjang, dan mewarnai batik. Damar mata kucing merupakan resin beku berbentuk bongkahan, yang bening transparan, tak berwarna atau sedikit kekuningan.
Damar mata kucing, Jumat (29/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Di Provinsi Lampung, Kabupaten Pesisir Barat merupakan daerah penghasil damar mata kucing yang pemasarannya sudah menjangkau pasar internasional, seperti India, Cina, dan Amerika Serikat. Bersamaan dengan eksistensinya, Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat menginisiasi kebun damar untuk dijadikan tempat wisata berbasis potensi daerah. Berlokasi di Desa Pahmungan, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung, desa ekowisata damar resmi dibuka untuk umum pada 29 November 2019, yang sebelumnya hanya dikunjungi untuk keperluan penelitian saja. Di samping itu juga sudah disiapkan para pemandu wisata, pengadaan homestay, yang keduanya dikelola oleh masyarakat desa Pahmungan, sehingga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi bagi masyarakat.
Salah satu homestay yang ada di desa Pahmungan, Jumat (29/11) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Desa Pahmungan dapat ditempuh dalam kisaran waktu 6 jam perjalanan dari Kota Bandar Lampung melalui Jalan Lintas Barat Sumatra, dimana selama perjalanan kita akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang masih asri, salah satunya dapat melihat Gunung Tanggamus di daerah Gisting, Tanggamus. Melewati hutan kawasan Taman Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang masih sangat alami, dan setelah memasuki wilayah Kabupaten Pesisir Barat, kita langsung disambut pemandangan pantai yang dapat dilihat dari jalan lintas utama.
ADVERTISEMENT
Setelah sampai di Desa Pahmungan, suasana desa dan adat setempat langsung menyambut pengunjung, bangunan rumah adat Lampung juga masih banyak ditemukan di sana. Karena jarak tempuh yang cukup jauh, para pengunjung tidak perlu khawatir dan bingung mencari penginapan, karena penduduk setempat sudah menyediakan homestay bagi pengunjung.
Dari Desa Pahmungan, pengunjung akan diarahkan oleh pemandu wisatawan lokal memasuki kebun damar melalui jalan setapak yang sudah dibeton, dengan lama waktu tempuh sekitar 15 menit dengan berjalan kaki. Begitu memasuki kawasan Repong Damar, pengunjung akan dimanjakan dengan banyaknya pohon-pohon damar yang usianya sudah puluhan tahun, bahkan yang paling tua sudah berusia 100 tahun. Jadi suasana yang terasa benar-benar seperti di dalam hutan belantara.
Proses pengambilan/memanen damar dari pohon yang dapat dicoba langsung oleh pengunjung, Jumat (29/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Selain melihat-lihat pohon damar secara langsung, pengunjung juga dapat mencoba mengambil damar dari pohon seperti yang dilakukan para petani damar. Untuk peralatan memanen, tenang saja, sudah disediakan oleh pemandu. Dan sebelum menggunakan alat untuk mengambil damar, ada baiknya kita tahu terlebih dahulu peralatan apa saja yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Yang pertama ada kapak, yang bentuknya lebih mirip seperti pahat dan diberi gagang kayu sebagai pegangan. Dengan kapak inilah pengunjung akan mencungkil damar langsung dari lubang pohonnya.
Kapak untuk mengambil damar, Jumat (29/11) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Berikutnya ada alit, yaitu tali dari rotan yang dianyam sedemikian rupa dengan panjang sekitar 2 meter. Alit ini akan diikatkan di pohon damar dengan diameter yang cukup sebagai sandaran pemanen. Karena tali atau alit ini akan digunakan sebagai tali penyangga untuk memanjat pohon damar.
Tali alit, digunakan sebagai alat untuk memanjat pohon damar, Jumat (29/11) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Kemudian ada ember dan penampung damar yang terbuat dari rotan yang dianyam sehingga menyerupai keranjang dengan diameter sekitar 30 centimeter dan panjang sekitar 60 centimeter.
Keranjang untuk menampung damar setelah diambil dari pohon, Jumat (29/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Nah, setelah tahu peralatannya, pengunjung akan diarahkan oleh pemandu bagaimana mengambil damar menggunakan peralatan-peralatan tersebut. Sekilas mengambil damar terlihat mudah, namun ternyata tidak semudah yang dilihat, jadi pengunjung wajib mencobanya.
ADVERTISEMENT
Setelah damar dipanen, masih harus melalui beberapa proses sebelum dijual. Damar harus melalui proses pencucian dan penyortiran untuk memisahkan damar berdasarkan kualitasnya. Sedangkan pencucian ditujukan untuk membersihkan damar dari kayu-kayu yang bercampur saat diambil dari pohon damar. Dan proses ini dilakukan di gudang penampungan damar yang letaknya di dekat pintu masuk Repong Damar.
Kalau pengunjung lelah dan ingin beristirahat, di sekitar kebun damar terdapat anjungan atau gubuk petani damar yang cocok untuk bersantai di tengah kebun. Atau, jika pengunjung memiliki hammock bisa dibawa untuk dipasang di antara pohon damar. Jika masih kurang puas, bisa membawa tenda doom untuk merasakan suasana camping di tengah hutan, bagaimana? yang pasti, ini juga harus dicoba.
Suasana di dalam kebun damar, Jumat (29/11) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Dan yang tidak kalah menarik, untuk kalian yang berkunjung ke desa ekowisata damar Pahmungan juga dapat berfoto di antara pohon damar dengan background hutan yang masih alami. Jika semua wahana wisata damar sudah dicoba, pengunjung juga bisa membawa pulang cindera mata berupa damar yang sudah membeku dengan kualitas terbaik, yang bisa diperoleh dari pemandu, atau jika dalam jumlah banyak dapat membelinya dari petani damar.
ADVERTISEMENT
Demikian info seputar desa ekowisata damar Pahmungan Pesisir Barat Lampung. Wisata ini sangat cocok untuk anda yang ingin berlibur dengan wisata edukasi sekaligus melestarikan potensi daerah yang ada di Lampung.(*)