Menikmati Wisata Sensasi Forest Healing di Hutan Mangrove Petengoran, Pesawaran

Konten Media Partner
21 November 2020 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di dalam hutan mangrove Petengoran Gebang Pesawaran, Kamis (19/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di dalam hutan mangrove Petengoran Gebang Pesawaran, Kamis (19/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pesawaran - Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung memang kaya akan destinasi wisata, salah satunya ekowisata hutan Mangrove Petengoran Desa Gebang, Sabtu (21/11).
ADVERTISEMENT
Wisata Mangrove Petengoran terletak di kawasan Ekowisata Desa Gebang, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Atau lebih tepatnya berada pada satu jalur masuk menuju pantai Dewi Mandapa. Atau dapat ditempuh dalam waktu kisaran 30 menit dari Kota Bandar Lampung.
Pintu masuk wisata mangrove Petengoran Gebang Pesawaran, Kamis (19/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Pengelolaan wisata mangrove di bawah Bumdes Makmur Jaya Desa Gebang mulai dibuka sebagai tempat wisata pada 2019, dengan prinsip utama pelestarian yang bernama Petengoran Gebang. Nama Petengoran sendiri diambil dari nama salah satu jenis mangrove yang ada di sana, yaitu Tengor/Tengar/Tangar.
Jenis mangrove yang ada di Petengoran Gebang Pesawaran, Kamis (19/11) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Di Petengoran sendiri, dilestarikan mangrove jenis Rhizophora sp yang merupakan salah satu jenis mangrove yang ada di alam. Dan secara spesifik, mangrove yang bisa ditemukan di Desa Gebang di antaranya, Bakau Kecil (Rhizophora stylosa), Bakau Minyak (Rhizophora opiculata), Bakau Kurap (Rhizophora mucronata), dan Tengar/Tangar (Ceripps sp).
Gazebo di tepian hutan bakau dengan view laut, di wisata Mangrove Petengoran Gebang Pesawaran, Kamis (19/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Untuk menikmati suasana wisata forest healing di pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang. Dengan biaya tersebut, sudah bebas parkir, fasilitas kamar mandi, gazebo, dan menikmati wisata hutan bakau.
Jembatan kayu mengelilingi hutan mangrove Petengoran Gebang Pesawaran, Kamis (19/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Begitu memasuki gerbang, ada dua jalur setapak menggunakan papan kayu seperti jembatan yang memudahkan pengunjung menyusuri hutan bakau. Selain itu, terdapat gazebo atau pondokan untuk bersantai di bibir hutan hingga di dalam hutan bakau.
ADVERTISEMENT
Pengunjung dapat berfoto di tengah jembatan kayu yang membelah kedalaman hutan, dengan suasana seperti terowongan yang dihiasi akar-akar tanaman bakau di sisi kanan dan kirinya. Selain itu, pengunjung juga dapat melakukan penanaman mangrove, yang bibitnya sudah disediakan oleh pengelola.
Suasana di dalam hutan mangrove Petengoran Gebang Pesawaran, Kamis (19/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Direktur Bumdes Makmur Jaya Desa Gebang Toni Yunizar mengatakan, dibukanya ekowisata ini tanpa menghilangkan prinsip utama pelestarian mangrove. "Pada prinsipnya kami tetap mengutamakan pelestarian mangrove yang ada di Desa Gebang. Jangan sampai, masuknya para investor justru merusak ekosistem dan kelestarian hutan mangrove yang ada di sini. Dan kita buktikan, dengan prinsip pelestarian mangrove ini juga mampu menjadi wisata edukasi bagi pengunjung," jelas Toni.
Gazebo di tepian hutan bakau dengan view laut, di wisata Mangrove Petengoran Gebang Pesawaran, Kamis (19/11) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Demikian juga dengan pembangunan fasilitas seperti jembatan jalan setapak di tengah hutan mangrove, dan fasilitas seperti gazebo, disesuaikan dengan keadaan tanaman mangrove dan keadaan lahanya. Melalui ekowisata ini, pihaknya berharap agar para pengunjung lebih peduli lagi terhadap kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Jadi selain bicara soal wisata, kita juga bicara tentang pelestarian mangrove, bahwa kita bisa menyandingkan keduanya," katanya.
Ekowisata Desa Gebang dibuka setiap hari untuk umum, mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 18.00 WIB. Penasaran? silakan nikmati suasana wisata forest healing hutan mangrove di Ekowisata Desa Gebang atau Petengoran Gebang Kabupaten Pesawaran. (*)