news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ombudsman Ingatkan Pemda Optimalkan Peran Satgas COVID-19 Daerah

Konten Media Partner
20 Januari 2021 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Lampung, Nur Rakhman Yusuf | Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Lampung, Nur Rakhman Yusuf | Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Penularan Wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Provinsi Lampung akhir-akhir ini terus mengalami peningkatan dengan bertambahnya wilayah di Provinsi Lampung yang menjadi zona merah resiko tinggi penularan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Terkait hal tersebut Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung mengingatkan pemerintah daerah terutama Pemerintah Provinsi Lampung melalui Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Lampung agar meningkatkan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan (Prokes) di tengah-tengah masyarakat terutama di tempat-tempat pelayanan publik yang berpotensi menimbulkan kerumumunan seperti di pelabuhan dan stasiun kereta api sebagai pintu utama arus keluar masuk orang baik dari luar Lampung maupun yang hendak keluar Provinsi Lampung.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Lampung, Nur Rakhman Yusuf mengatakan, Provinsi Lampung adalah salah satu daerah yang dekat dengan Pulau Jawa yang menjadi episentrum penyebaran COVID-19 memiliki potensi yang cukup tinggi terhadap penularan COVID-19. Maka dari itu, perlu adanya pengawasan ekstra terhadap penerapan Prokes terutama pada pelaku perjalanan baik perjalanan udara, laut maupun darat.
ADVERTISEMENT
Menurut Nur Rakhman, dengan adanya Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 01 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi COVID-19, pemerintah daerah mestinya merespon dengan cepat hal-hal apa saja yang mesti dilakukan.
"Kepala daerah merupakan pejabat yang paling bertanggungjawab dalam melindungi kesehatan masyarakat di daerahnya dari pandemi COVID-19 dan atau faktor risiko tertular. Tentu sangat dibutuhkan tindakan-tindakan pencegahannya agar penyebaran virus di Provinsi Lampung dapat ditekan,” ujarnya.
Nur Rakhman menjelaskan, dalam Surat Edaran Satgas tersebut disebutkan bahwa setiap pelaku perjalanan laut dan kereta api misalnya untuk antarkota wajib menunjukan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR atau nonreaktif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan. Tentu dengan diterapkan persyaratan dan ditingkatkan pengawasan dalam penerapannya, diharapkan angka penyebaran COVID-19 di Provinsi Lampung dapat ditekan.
ADVERTISEMENT
“Sekarang apakah persyaratan untuk pelaku perjalanan tersebut diimplementasikan dengan baik oleh penyelenggara pelayanan, tentu peran Satgas Penanganan COVID-19 daerah sangat dibutuhkan untuk memastikan hal itu,” kata Nur Rakhman.
Lebih lanjut kata Nur Rakhman, dalam surat edaran tersebut juga diberikan kewenangan bagi pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang ingin memberlakukan persyaratan khusus didaerahnya masing-masing bagi pelaku perjalanan. Sehingga pemerintah daerah dapat membuat instrumen hukum yang selaras dengan surat edaran Satgas Nomor 01 Tahun 2021 tersebut.
“Setelah adanya instrument hukum yang memadai, hal yang sangat penting adalah Kepala Daerah harus lebih mengoptimalkan Satgas Penanganan COVID-19 di daerah dan memastikan kegiatan penanganan dan pencegahan COVID-19 di Provinsi Lampung terus berjalan," pungkasnya. (**)