Optimalkan Program Mendikbud, FP Unila MoU dengan Instansi Pemerintah dan Swasta

Konten Media Partner
24 Februari 2021 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan kerjasama Fakultas Pertanian Unila dengan instansi pemerintah dan swasta, Kamis (24/2) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan kerjasama Fakultas Pertanian Unila dengan instansi pemerintah dan swasta, Kamis (24/2) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung (Unila) tandatangani MoU dan PKS dengan instansi pemerintah dan swasta dalam rangka mendukung penerapan program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, Rabu (24/2).
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada enam MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ditandatangani oleh Fakultas Pertanian Unila, yang sebagai pemrakarsanya adalah Jurusan Kehutanan bersama dengan instansi pemerintah pusat dan swasta. Adapun PKS dengan instansi pemerintah meliputi Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS), Balai Taman Nasional Way Kambas (BTNWK), Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Way Seputih-Way Sekampung (BPDASHL-WSS), dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Bengkulu.
Sementara untuk MoU antara Fakultas Pertanian Universitas Lampung dengan Balai Pelatihan Pertanian dalam bidang Tri Dharma dan pelatihansumberdaya bidang pertanian, serta MoU dan PKS dengan PT Nestle Indonesia yangberfokus pada program rehabilitasi dan keanekaragaman di KPH Batu Tegi, Provinsi Lampung.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Pertanian Unila Prof. Irwan Sukri Banua mengatakan, dalam menjalankan tugas dan Tri Dharma Perguruan Tinggi, perlu menjalin kerjasama dengan banyak pihak.
ADVERTISEMENT
"Mendikbud mencanangkan program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, dimana program ini memberi keleluasaan pada mahasiswa khususnya di Fakultas Pertanian untuk dapat belajar di berbagai tempat," ujarnya.
Kemudian, melalui MoU tersebut, mahasiswa Fakultas Pertanian bisa leluasa selama satu semester bekerja dan magang di institusi yang menjadi mitra. "Sehingga diharapkan jumlahnya bisa maksimum 20 SKS, diharapkan adik-adik mahasiswa kita itu memiliki, memperoleh, bekal yang cukup, bukan hanya dalam konteks di bangku kuliah, tetapi juga pengalaman lapangan yang mumpuni," jelasnya.
Selain membekali mahasiswa untuk kegiatan lapangan, juga untuk membantu aktivitas instansi terkait, sehingga ada hubungan simbiosis mutualisme. "Kerjasama ini berlaku hingga tiga tahun hingga lima tahun ke depan, dan akan diperpanjang sesuai dengan kebutuhan," katanya.
Penandatanganan kerjasama Fakultas Pertanian Unila dengan instansi pemerintah dan swasta, Kamis (24/2) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Sementara itu, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya KLHK Wiratno yang turut mengikuti kegiatan secara dalam jaringan menyampaikan MoU ini akan saling memberi manfaat positif bagi kedua pihak. Seperti PT Nestle yang sebagian besar bahan baku kopi dari Lampung.
ADVERTISEMENT
"Nestle harus berani bilang kopi dari tanah suoh dan Tanggamus. Sementara untuk HKM kopi 125 ribu hektare di Lampung. Tahun 2015, hutan di Lampung hanya sedikit yang terbakar, karena tanah yang ada tanaman kopinya dijaga pemiliknya," ungkapnya.
Sementara di Tahura, Wiratno menyebut bahwa hutan yang dikelola masyarakat memiliki tutupan vegetasi yang lebih luas dibandingkan yang tidak melibatkan masyarakat. (*)